Hal ini diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, saat berkunjung di tempat pengelolaan ikan pindang, Kelurahan/Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Rabu (17/11).
"Yang bersangkutan ini terlibat dalam pendanaan terorisme yang berhasil kita ungkap pada Minggu lalu di Lampung," kata Rafli, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Ahmad Zain telah diamankan tim Densus 88 Polri di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (16/11) karena diduga terlibat dalam pendanaan terorisme di Bandarlampung.
Saat ini, lanjut Rafli, para teroris kerap memanfaatkan kotak amal sebagai sarana mengumpulkan uang untuk pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan terorisme.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat Indonesia agar lebih teliti dalam memberikan sumbangan di kotak amal yang mengatasnamakan lembaga keagamaan.
"Jadi para teroris ini sengaja memanfaatkan rasa dermawan yang dimiliki warga negara Indonesia ini dengan membuat kotak amal maka dari itu kita harus lebih berhati-hati," terangnya.
Lebih lanjut Rafli menjelaskan, MUI adalah lembaga yang di dalamnya terdapat beragam kelompok ulama yang menjadi wakil dari para organisasi dan proses rekrutmen sendiri berada di tubuh MUI.
Rafli mengatakan, usai menangkap terduga teroris Ahmad Zain, pihaknya juga sudah berkomunikasi langsung dengan Ketua MUI pusat.
"Kita tidak mau berkomentar proses rekrutmen di MUI karena itu bukan ranah kita, tapi yang jelas kami sudah berkoordinasi langsung dengan Ketua MUI," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: