Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Solar Langka, Banyak Nelayan Lampung Terpaksa Berhenti Melaut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 04 November 2021, 14:48 WIB
Solar Langka, Banyak Nelayan Lampung Terpaksa Berhenti Melaut
Antrean panjang jerigen solar nelayan di Lampung/Ist
rmol news logo Solar tengah sulit didapat oleh nelayan di Lampung. Akibatnya, banyak nelayan Lampung yang saat ini terpaksa tak bisa melaut.

Sulitnya solar tersebut lantaran terbatasnya kiriman oleh PT Pertamina ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Salah satu dermaga nelayan yang sulit mendapatkan solar tersebut adalah di Solar Pack Dealer Nelayan (SPDN) 29.355.03 yang berada di Dermaga Bom Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

"Memang langka pengirimannya dan hanya sedikit pula stok solar yang dikirimkan. Maka dari itu kurang lebih satu mingguan lah banyak jerigen yang mengantre atau numpuk di SPDN," kata Operator SPDN 29.355.03 Kalianda, Irwan Saputra, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (4/11).

Ia menambahkan, kelangkaan solar sudah terjadi cukup lama sehingga wajar jika ratusan jerigen solar milik para nelayan memenuhi SPDN Kalianda.

"Datang satu tangki langsung habis. Kalau untuk kuota kita terbatas, satu bulan itu cuma 13 tangki. Jadi kalau kuota habis ya sudah enggak dikirim lagi," paparnya.

Paijo salah seorang nelayan Lampung mengatakan, kelangkaan solar memang sering terjadi sehingga mengakibatkan para nelayan Lampung sulit untuk melaut. Bahkan berhenti dan memilih pekerjaan lainnya.

"Wah bukan kali ini saja. Sering malah kayak gini, jadi bikin susah nelayan kayak gini bahkan ada juga yang berhenti gara-gara enggak ada solar," ungkapnya.

"Iya mudah-mudahan sajalah ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah agar cepat mengatasi hal ini, karena kan kasihan rakyat kecil seperti kami ini kesulitan untuk melaut padahal niatnya ingin mencari nafkah untuk keluarga," tutup Paijo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA