Ketua Bidang Dakwah dan Muamalah PN AMK, Fajar Edi Wijaya mengatakan, pihaknya menyelenggarakan kegiatan Napak Tilas Ulama dan Pahlawan Nasional bertajuk "Ayo Merajut Kebersamaan" di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/10)
Dia menerangkan, acara yang dibuat tersebut diharapkan mampu menggugah kaum santri dan pemuda untuk berkaca dari perjuangan para ulama dan pahlawan.
"Diharapkan para pemuda dan santri dapat lebih bersemangat setelah belajar dari sejarah, bagaimana para ulama dan aulia berjuang sekuat jiwa dan raga agar bangsa ini tegak berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia," kata Fajar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10).
Karena itu, lanjut Fajar, seluruh kader AMK harus membangun spirit perjuangan dan pembangunan yang sudah menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini.
"Apa yang telah diajarkan para ulama dan pahlawan dalam sejarah perjuangan bangsa ini jangan dibuat mainan, harus tetap kokoh dan membumi menjadi kekuatan NKRI," imbuhnya.
Fajar menegaskan, pelajaran yang dipetik dari para ulama, aulia dan pahlawan harus dapat dijadikan sebagai spirit oleh pemuda dan santri untuk melakukan perubahan. Sebab, notabenenya pemuda adalah
agent off change.
"Pemuda mampu menjadi lokomotif perubahan di segala sektor pembangunan dan perjuangan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Nasional AMK, Rendhika D Harsono menuturkan, sejarah telah membuka mata seluruh rakyat Indonesia bagaimana seorang Idham Chalid yang merupakan ulama dan juga pahlawan bangsa menegaskan pentingnya kekokohan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan perjuangan sosial, politik dan agama, sebagai pemersatu bangsa.
Maka dengan itu, Rendhika berharap tidak ada lagi pemuda dan santri yang disorientasi terhadap kemajuan bangsa. "Kita dorong pemuda dan santri sebagai aktor perubahan menuju kebangkitan Indonesia," ujar Ketua DPP PPP ini.
AMK sendiri, kata Rendhika, menganggap penting bagi kader-kadernya membaca dan mengetahui sejarah melalui kegiatan napak tilas seperti ini. Dengan begitu esensi peran AMK sebagai organisasi kepemudaan akan sejalan dengan semangat juang para ulama dan pahlawan seperti KH Idham Chalid.
Sekjen PN AMK Ainul Yaqin menambahkan, kegiatan napak tilas ini sekaligus mendoakan para ulama dan pahlawan nasional seperti KH Idham Chalid, Habib empang alias Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas, Pangeran Jayakarta, dan ulama serta pahlawan bangsa lainnya.
"Kami juga mendoakan Habib Cikini alias Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, Habib Kwitang alias Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi, Habib Kuncung alias Habib ahmad Al-Hadad, Habib Luar Batang alias Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus, dan para habaib yang sudah mendedikasikan perjuangan untuk umat dan bangsa ini," terangnya.
"Diharapkan, belajar sejarah dan sambil berdoa, semoga kita bisa mengikuti jejak mereka," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: