Merespons perubahan jabatan tersebut, Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah alias Rian, meminta Yani fokus mengurus warga Jakarta Barat dengan sebaik-baiknya.
Rian juga berpesan agar Yani aktif menjalin komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat, terlebih dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Tinggalkan sifat arogan. Utamakan sifat humanis dalam memimpin," kata Rian dalam keterangannya yang dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (13/10).
Bukan cuma itu, Rian juga mengharapkan Yani bisa menuntaskan pemekaran Kelurahan Kapuk yang kondisinya saat ini sudah terlalu padat.
Rian membeberkan, saat ini terdapat 180 ribu jiwa yang tinggal di Kelurahan Kapuk. Mereka adalah penduduk yang tercatat sesuai nomor induk kependudukan (NIK).
Beberapa kendala pun sempat dialami pihak kecamatan dalam mengelola ribuan warga itu. Salah satunya capaian vaksin yang masih di bawah rata-rata wilayah lain di DKI.
"Pemekaran Kapuk juga bisa mempercepat pelayanan warga," jelas Rian.
Di sisi lain, Rian mengingatkan bahwa Yani sempat tersandung masalah penyerangan terhadap kerabatnya manakala masih menjabat sebagai Camat Penjaringan.
Penyerangan itu dilakukan dengan cara menodongkan senjata air soft gun kepada kerabatnya karena masalah pribadi pada 2015 silam.
Kala itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memaafkan Yani, dan masalah pun diselesaikan dengan damai.
Namun, karena berkinerja baik, Ahok sempat menaikkan jabatan Yani menjadi Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Wakil Walikota Jakarta Utara. Hingga kemudian meningkat menjadi Kepala Satpol PP DKI pada 2017-2019.
Dan pada September 2020, Yani dipromosikan untuk menjabat Wakil Walikota Jakarta Barat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.