Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saat Sidak, GKR Hemas Dicurhati Warga Agar Hentikan Penambangan Pasir Kali Progo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 12 Oktober 2021, 05:05 WIB
Saat Sidak, GKR Hemas Dicurhati Warga Agar Hentikan Penambangan Pasir Kali Progo
GKR Hemas berdialog dengan salah satu tokoh masyarakat Trimurti di lokasi penambangan pasir Kali Progo/Ist
rmol news logo Saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi penambangan pasir Sungai Progo di wilayah Desa Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, GKR Hemas dicurhati warga yang meminta agar penambangan pasir dilokasi tersebut dihentikan.

"Matur sembah nuwun Gusti Ratu kerso rawuh wonten mriki (Terima kasih Gusti Ratu bersedia datang ke sini). Warga sudah bingung harus mengadu kemana lagi. Harapan kami tinggal kepada Ngarsa Dalem dan keraton. Mohon dengan sangat ini (lokasi penambangan) segera ditutup," kata Marsudi Harjono, warga Nengahan kepada GKR Hemas di lokasi penambangan, Senin (11/10).

Kepada GKR Hemas, Marsudi berkisah, sejak tahun 1963 bantaran Kali Progo yang berada di padukuhannya tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk menanam rumput pakan ternak dan sayuran. Selain itu, di sepanjang bantaran sungai dahulu juga banyak tumbuh pohon kelapa.

"Tapi sekarang kondisinya jadi seperti apa, Gusti Ratu sudah pirsa (lihat) sendiri," tambah Marsudi.

Menurut Marsudi, aktivitas penambangan pasir di padukuhan tempat tinggalnya tersebut sudah berlangsung beberapa tahun. Tidak tanggung-tanggung, lahan di tepi sungai seluas lebih dari 8 hektar menjadi rusak. Selain itu, para penambang juga mengambil pasir di Kali Progo hingga kedalaman 20 meter.

Marsudi berkisah, warga sekitar bukannya tidak bereaksi atas aktivitas penambangan yang terjadi. Sebanyak 560 warga Padukuhan Nengahan dan Srandakan sudah melakukan penolakan disertai tanda tangan yang disertai fotokopi KTP di hadapan Dukuh Nengahan serta Kapolsek Srandakan.

"Warga yang ikut nambang sebenarnya tidak banyak, Gusti. Hanya 49 orang. Itu pun sebagian besar dari luar Nengahan," tambah Marsudi.

Kepada GKR Hemas, Marsudi memohon  lahan di bantaran Kali Progo yang merupakan tanah Kasultanan (Sultan Ground) agar segera diberi surat kekancingan (semacam surat keputusan) dari keraton.

"Kalau (lahan) sudah dikasih kekancingan, Gusti, warga sini jadi lebih manteb buat menjaganya," tandas Marsudi.

Usai menyaksikan langsung serta mendengarkan keluhan warga, GKR Hemas menyatakan dirinya akan langsung menyampaikan kepada Sultan HB X agar segera ditindaklanjuti.

"Saya sekarang sudah melihat sendiri. Untuk itu hal ini akan langsung saya sampaikan kepada Ngarsa Dalem agar bisa segera ditindak lanjuti," kata GKR Hemas didepan warga yang berada di lokasi.

Rangkaian kunjungan GKR Hemas ke bantaran Kali Progo itu merupakan bagian dari agenda keraton untuk menghentikan dampak lingkungan akibat pertambangan yang dilakukan secara sembrono.

Sebelumnya, baik Sri Sultan HB X, GKR Hemas dan anak cucunya secara bergantian maupun bersama-sama sudah beberapa kali mendatangi lokasi tambang di lereng Gunung Merapi. Bahkan, kala itu Sultan sempat menitahkan : Gunung bali gunung, yang artinya kurang lebih meminta tidak ada lagi perusakan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA