Bangkitkan Sektor Pariwisata dan Penerbangan, Seaplane Salah Satu Kuncinya

Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh Indonesia Center for Air Power Studies (ICAPS), pemanfaatan Seaplane di negara lain dalam industri pariwisata menunjukkan hasil yang positif.

Diskusi ICAPS merupakan webinar dalam bagian dari pertemuan bulanan untuk September yang digelar pada Selasa (28/9). Webinar menghadirkan dua narasumber yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam mengenai pemanfaatan Seaplane.

Mereka adalah Capt Nicolas berkebangsaan Prancis yang telah banyak merintis wisata perairan di Bali sekaligus pilot Seaplane di kawasan turis internasional Sydney Harbour Australia, dan Indra Jaya yang berdomisili di Seattle yang kerap mengamati penggunaan Seaplane di Amerika dan Kanada.

Selain itu, hadir Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara Kementerian Perhubungan Capt. Novyanto Widadi yang memaparkan rencana pemerintah dalam pengembangan wisata perairan di Indonesia.

Dikusi bilingual ini sendiri dipandu oleh Ketua ICAPS Chappy Hakim dan moderator Rachmat.

Selama diskusi, pembahasan difokuskan pada topik penggunaan Seaplane bagi pengembangan wisata di Indonesia, khususnya wisata perairan seerti di Bali, Lombok, Raja Ampat, Danau Toba, Wakatobi, hingga Derawan.

Berdasarkan pengalaman, Capt. Nicolas menyebut pemanfaatan Seaplane dalam melayani turis di Australia telah membantu mengembangkan pariwisata di Sydney Harbour. Selain itu, pengelolaan Seaplane juga tidak serumit yang kerap dipikirkan banyak orang.

Diskusi juga menjadi hangat dengan hadirnya para stakeholder dari sekolah penerbangan, Kemhub, gurubesar Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga staf ahli yang tengah menjajaki regulasi mengenai Seaplane Nasional.

Chappy Hakim berharap, hasil diskusi diharapkan dapat berkontribusi sebagai masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan aspek pariwisata menggunakan Seaplane.