Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WHO Soroti Mobilitas Masyarakat Jabar, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 21 September 2021, 06:12 WIB
WHO Soroti Mobilitas Masyarakat Jabar, Ini Penjelasan Satgas Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai mobilitas masyarakat Jawa Barat (Jabar) layaknya kondisi nomal tanpa pandemi Covid-19. Atas dasar hal tersebut, Satgas penangguhan Covid-19 Jabar pun memberikan penjelasan mengenai meningkatnya mobilitas masyarakat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Dewi Sartika menjelaskan, peningkatan mobilitas masyarakat masyarakat di Jabar merupakan buntut dari adanya kelonggaran dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel. Mengingat, sebagian besar daerah di Jabar telah masuk dalam kategori PPKM level 3 dan 2.

"Meskipun ada dua daerah di level 4, hanya saja masyarakat merasa ada relaksasi. Seperti, ke supermarket, restoran sudah dine-in walaupun dibatasi," jelas Dewi, Senin (20/9), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Meski begitu, ia mengaku Pemprov Jabar telah mengikuti aturan maupun arahan dari Pemerintah Pusat. Namun, dirinya tak menampik bahwa banyak masyarakat yang bereuforia karena mendapatkan kelonggaran pada PPKM level 3 dan 2.

"Jadi yang penting itu justru baik, dari Pak Menko maupun Gubernur sudah menyatakan bahwa kita tidak boleh euforia. Tapi kabar gembiranya pandemi Covid-19 di Jabar sudah melandai," lanjutnya.

Berdasarkan data yang diterima, Dewi menambahkan, indikasi peningkatan mobilitas masyarakat di Jabar mengalami kenaikan 10 persen. Di samping itu, secara umum seluruh kabupaten dan kota di Jabar terindikasi mengalami kenaikan kemacetan harian.

"Tetapi perilaku masyarakat untuk berdiam di rumah sekiar 24 sampai 27 persen per 15 September. Sedangkan tingkat pergerakan area pemukiman terindikasi naik di angka 10 persen," tambahnya.

Walaupun mobilitas meningkat, Dewi menyebut kasus aktif Covid-19 di Jabar mengalami penurunan yang lebih baik dibanding sebelum penerapan PPKM level 4-2. Sehingga, peningkatan mobilitas masyarakat tidak pengaruhi peningkatan kasus sebaran pandemi Covid-19.

"Bagusnya, tingkat kepatuhan masyarakat di Jabar meningkat seperti, pemakaian masker naik ke angka 94 persen. Walaupun masyarakat keluar tetapi tetap memakai masker, jaga jarak, dan lainnya," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA