Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meutya Hafid: Penetrasi Internet Naik 73,7 Persen Disaat Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 14 September 2021, 23:24 WIB
Meutya Hafid: Penetrasi Internet Naik 73,7 Persen Disaat Pandemi
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam webinar Bijak Bertransaksi: Jual Beli di Era Pandemi/Repro
rmol news logo Pandemi Covid-19 turut membawa perubahan pada perilaku konsumsi masyarakat. Hal ini, sejalan dengan komunitas startup nasional yang dituntut untuk terus berinovasi dan lebih agresif dalam memberikan layanan digital di Indonesia.

Kodisi tersebut, kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, berdampak positif terhadap layanan digital di Indonesia. Di mana, ada penetrasi atau lonjakan penggunaan layanan internet yang cukup massif.

"Dengan gaya hidup serba digital, seperti bekerja, belanja, rapat hingga sekolah, pengguna internet di Indonesia melonjak 16 persen atau bertambah 27 juta orang pengguna antara tahun 2020 hingga 2021," ujar Meutya dalam webinar Bijak Bertransaksi: Jual Beli di Era Pandemi, yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (14/9).

"Penetrasi internet pun melonjak menjadi 73,7 persen per Januari 2021," sambung legislator Partai Golkar ini.

Dikatakan Meutya, diperkirakan e-commerce atau pasar digital akan menjadi penyumbang terbesar dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

"E-commerce diprediksi berkontribusi hingga 34 persen atau Rp 1.900 triliun," katanya.

Sambungnya, DPR RI juga terus mendorong pemerintah untuk mempercepat berbagai upaya dalam membangun literasi digital sehingga menjadi upaya perubahan kultur dan attitude masyarakat dalam percepatan transformasi digital.

"Mengakses internet secara mudah, cepat dan terjangkau merupakan impian seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Pada webinar tersebut, Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, di masa pandemi layanan digital dan e-commerce menjadi pilihan kebanyakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian.

Beberapa sektor startup seperti healthtech, e-groceries, marketplace dan logistik mengalami pertumbuhan permintaan yang signifikan. Tidak hanya startup retail, peranan startup berbasis mikro juga sangat membantu sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) beradaptasi dengan perubahan.

“Untuk dapat menjaga momentum baik di industri startup ini, para pelaku startup perlu untuk terus berinovasi dan menciptakan produk dan layanan yang dapat menjawab permasalahan dan tantangan masyarakat yang semakin beragam ke depannya,” demikian Semuel.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA