Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khofifah Pastikan Setiap Warga Yang Berdomisili di Jatim Bisa Dapat Vaksin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 07 Agustus 2021, 00:38 WIB
Khofifah Pastikan Setiap Warga Yang Berdomisili di Jatim Bisa Dapat Vaksin
Gubernur Khofifah menyapa warga NTT yang berdomisili di Surabaya saat akan vaksin/Ist
rmol news logo Program vaksinasi yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tak hanya menyasar warga yang memang ber-KTP Jatim. Tapi setiap orang yang memang menetap di Jatim berhak mendapat vaksinasi Covid-19.

Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memantau pelaksanaan vaksinasi bagi warga Flobamora - Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berdomisili di Kota Surabaya. Vaksinasi ini dilaksanakan di Ruang Binaloka Adhikara, Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No 110 Surabaya, Jumat (6/8).

Didampingi Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Dirut RS Haji dr Herlin Ferliana, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Indah Wahyuni, Kepala Satpol PP Hadi Wawan Guntoro, Kabiro Kesejahteraan Sosial Hudiono dan Kabiro Hukum Lilik Pudjiastutik, orang nomor satu di Jatim itu menyapa sekaligus menyaksikan proses vaksinasi dosis pertama bagi warga NTT yang berdomisili di Surabaya.

Saat meninjau, Khofifah terlihat semringah menyapa warga NTT yang hendak divaksin. Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi warga NTT, mantan Menteri Sosial RI tersebut turut menyerahkan bantuan berupa sembako kepada perwakilan warga NTT yang sudah melakukan vaksinasi.  

Gubernur Khofifah mengatakan, satu bulan lalu (15/7), Pemprov Jatim sudah melakukan vaksinasi door to door bagi warga Papua yang tinggal di Kota Surabaya. Kini, vaksinasi yang sama juga diberikan kepada warga NTT.

Menurutnya, siapa saja yang berdomisili di Jatim, sejatinya bisa mendapatkan vaksinasi.

"Kami senang saudara-saudara kita dari NTT mengkonfirmasi bahwa mereka belum divaksin. Akhirnya, saya undang ke sini. Hingga kemudian nanti dikonfirmasi ke teman-teman yang lain supaya bisa divaksin secara bersama-sama," kata Gubernur Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurut Gubernur Khofifah, percepatan vaksinasi penting dilakukan dengan menjangkau berbagai kalangan masyarakat yang tinggal di Jatim.

"Vaksinasi adalah bagian untuk bisa menjaga kesehatan serta melindungi diri kita masing-masing sehingga herd immunity bisa kita wujudkan bersama-sama," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Garda Satu Darah Flobamora Surabaya, Yohakimnahas mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim karena mencarikan solusi bagi warga NTT yang tinggal di Surabaya sehingga mendapatkan vaksin dosis pertama.

"Selama ini agak bingung mendapatkan vaksin mengingat status kependudukan (KTP) kami bukan asli Surabaya," tuturnya.

Namun, lanjut Yohakimnahas, karena bantuan Pemprov Jatim, akhirnya warga NTT bisa mendapatkan vaksin.

"Saya selaku perwakilan warga NTT yang tinggal di Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim," ungkapnya.

Berdasarkan data Dashboard Kemenkes/KCPEN per 5 Agustus 2021, ketercapaian vaksin dosis pertama di Jatim mencapai 7.783.101 orang atau 24,46% dari target provinsi. Sedangkan ketercapaian vaksinasi dosis kedua per 4 Agustus 2021 sebanyak 3.351.104 orang atau sekitar 10,53% dari target provinsi.

Lebih lanjut, Gubenur Khofifah menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi diikuti dengan menurunnya prosentase Bed Ocuppation Rate (BOR) di Jatim. Untuk BOR ICU per 4 Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 78% sedangkan BOR isolasi sebesar 67%.

"Alhamdulillah kemarin, BOR baik ICU, Isolasi, IGD, rumah sakit darurat maupun rumah observasi sudah mulai menurun. Namun, jangan ada hal yang menjadikan kita melonggarkan protokol kesehatan. Tetap, jaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi semaksimal mungkin sambil menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat," paparnya.

Terkait stok vaksin dosis kedua yang mulai menipis, Khofifah menegaskan pihaknya sudah melaporkan sekaligus mengkoordinasikan secara maksimal kepada Menko Maritim dan Investasi (Marves) RI, Mendagri, serta Menteri Kesehatan RI.

Provinsi Jatim membutuhkan 4,2 juta vaksin untuk dosis kedua. Itu belum termasuk perluasan dari vaksinasi dosis pertama.

"Tentu, kita berharap segera ada kiriman vaksin secara lebih besar dan lebih cepat," ujarnya.

Melihat kondisi dan situasi yang mulai melandai, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga diri melalui penerapan prokes yang benar serta mengikuti vaksinasi.

Apabila hal-hal tersebut bisa terus dilakukan dan trennya terus menurun, maka Khofifah optimistis, wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa segera dimulai secara bertahap dan terbatas.

Kemudian, kegiatan ekonomi juga bisa dilakukan lebih luas sehingga Pedagang Kaki Lima (PKL) dapat kembali berjualan dengan jangka waktu lebih longgar. Termasuk, perusahaan, dunia usaha dan industri pun kembali membangkitkan aktivitas ekonominya.

"Itu akan menjadi kebangkitan kita semua. Bangkit sosialnya, bangkit ekonominya dan bangkit pendidikannya," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA