Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banjir Rendam Dua Dusun di Kabupaten Luwu Utara, 40 Hektar Lahan Perkebunan Ikut Terdampak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 06 Agustus 2021, 22:19 WIB
Banjir Rendam Dua Dusun di Kabupaten Luwu Utara, 40 Hektar Lahan Perkebunan Ikut Terdampak
Lahan perkebunan di Luwu Utara yang terendam banjir/Repro
rmol news logo Curah hujan tinggi mengakibatkan dua desa di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan terendam banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara menyebutkan dua desa yang terendam banjir pada Jmat pukul 07.00 WITA terletak di Desa Suka Harapan tepatnya di Desa Harapan, Kecamatan Sukamaju Selatan yaitu Dusun Gammara dan Dusun Sukaharapan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara Muslim Muckhtar menerangkan, terendamnya dua desa itu dipicu oleh tingginya curah hujan serta meluapnya Sungai Uraso dan Lampuawa.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan kebutuhan logistik dasar bagi para warga terdampak, terutama bahan pangan sambil menunggu hasil assesment tim di lapangan," ucapnya melalui keterangan tertulis pada Jumat (6/8).

Muckhtar juga menjelaskan, Desa Sukaharapan Marobo merupakan wilayah yang terletak pada pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Uraso dan Sungai Lampuawa, sehingga ketika curah hujan tinggi wilayah tersebut menjadi rentan terjadi banjir.

"Hujan telah mengguyur Desa Sukaharapan Marobo sejak semalam hingga pagi ini, terlebih desa ini merupakan wilayah yang menjadi pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Uraso dan Lampuawa sehingga rentan terjadi banjir," jelasnya.

Selain itu, salah satu anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Luwu Utara Tomi Yusuf turut mengungkapkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan assesment pada lokasi terdampak dan mengarahkan warga untuk melakukan evakuasi mandiri serta berkoordinasi dengan berbagai pihak.

"Saat ini kami masih melakukan assesment dan pengambilan data pada wilayah terdampak serta membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan kecamatan bersama unsur TNI, Polri Babinsa dan Babinkantibmas," tutur Tomi.

"Kami juga membantu mengarahkan warga terdampak untuk mencari tempat yang lebih aman dan melakukan evaluasi secara mandiri," lanjut Tomi melalui pesan digital.

Adapun Muckhtar mengatakan bahwa warga terdampak telah melakukan evakuasi mandiri ke rumah tetangga dan menyebrang ke desa lain serta bertahan di rumah.

"Para warga terdampak melakukan evakuasi ke rumah tetangga dan menyebrang ke desa lain. Namun masih ada yang bertahan di rumah masing-masing," tambah Muckhtar.


Saat ini kondisi cuaca masih mendung dan banjir belum surut. Untuk itu, BPBD Luwu Utara membutuhkan tambahan perahu, pelampung serta velbed untuk giat penanganan banjir di Desa ini.

HIngga kini, BPBD mencatat banjir yang terjadi memiliki tinggi muka air (TMA) 20 sampai 50 sentimeter, dan merendam kurang lebih 25 unit rumah, 15 hektar lahan pertanian, 30 hektar lahan sawit, dan 10 hektar lahan jagung.

Selain itu, ada empat gedung gereja, satu unit kantor Desa, satu unit Sekolah Dasar dan satu unit Taman Kanak-Kanak yang ikut terendam.

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tiga hari ke depan mulai Jumat (6/8) hingga Minggu (8/8), wilayah Provinsi Sulawesi Selatan secara umum didominasi dengan kondisi cuaca berawan.

Berdasarkan kajian potensi bahaya melalui inaRISK, Kabupaten Luwu Utara memiliki tingkat potensi bahaya bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 11 kecamatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA