Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

USAID Indonesia Dukung Keterlibatan Masyarakat Sipil Dalam Menghadapi Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 03 Agustus 2021, 05:42 WIB
USAID Indonesia Dukung Keterlibatan Masyarakat Sipil Dalam Menghadapi Pandemi
Deputi Direktur Democratic Resilience and Governance USAID, Anders Mantius/Repro
RMOL. United States Agency for International Development (USAID) Indonesia, mendukung upaya dari masyarakat sipil dalam menghadapi pandemi terutama dalam penanganan Covid-19 terpadu, 3M, 3T, dan vaksinasi.

Hal itu disampaikan Deputi Direktur Democratic Resilience and Governance USAID Anders Mantius saat memberi sambutan pembuka dalam webinar "Pelacakan Kontak: Mengoptimalkan Dukungan Masyarakat dalam 3T yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dari program LeaN ON", Senin (2/8).

“Hari ini, kita belajar dari para pembicara yang akan berbagi dan membahas bagaimana Indonesia dapat mengatasi hambatan sosiologis dan peluang untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam salah satu bagian tak terpisahkan untuk penanganan Covix-19: Testing, Tracing, and Treatment, atau 3T untuk melengkapi pencegahan dan upaya vaksinasi,” ujar Anders.

LeaN On atau Leaving No One behind merupakan sebuah program Risk-Communication and Community Engagement (RCCE) yang diluncurkan sebagai inisiatif tambahan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Invest DM yang bertujuan untuk mendukung penanganan Cocis-19 di Indonesia.

Dikatakan Anders, USAID Indonesia sebagai pendonor utama program LeaN On, melihat tim LeaN On dan promotor lokal secara adaptif menavigasi komunikasi risiko Covid-19 untuk kelompok rentan dan terpinggirkan di 30 kabupaten di enam provinsi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2020 hingga Maret 2021.

“Selama waktu itu, lebih dari 520 promotor LeaN On dan koordinator lapangan memberikan informasi pencegahan dan dukungan sosial Covid-19, mengoreksi kesalahpahaman, mendengarkan keprihatinan lebih dari 160 ribu penyandang disabilitas dan orang-orang terpinggirkan, dan menyalurkan umpan balik tersebut kepada otoritas penanganan pandemi setempat,” terangnya.

Atas hasil tersebut, lanjutnya, USAID Indonesa merasa senang mengetahui bahwa ketekunan dari tim LeaN On dan para promotor hingga muncul peningkatan persepsi risiko dan perilaku pencegahan di antara peserta program LeaN On. Terutama dalam penggunaan masker dan cuci tangan pakai sabun.

“Kami berharap pekerja sosial LeaN On dan relawan lain yang telah memperoleh lebih banyak keterampilan dan pengalaman dalam penjangkauan dan komunikasi masyarakat akan terus menggunakan kompetensi mereka sebagai anggota organisasi masyarakat sipil, organisasi kesejahteraan sosial, atau organisasi manajemen risiko bencana,” pesannya.

Akan tetapi, masih kata Anders, setelah satu setengah tahun pandemi, ternyata masih banyak tantangan yang harus dihadapi di depan mata.

Termasuk bagi kelompok yang terpinggirkan karena hambatan sosial budaya dan faktor ekonomi. Begitu juga varian baru virus corona yang menambah kerumitan penanganan pandemi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA