Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, setidaknya ada sekitar 96,66 hektare lahan di Sumsel hangus terbakar.
Rinciannya, lahan di Kabupaten Ogan Ilir yang hangus mencapai 77,67 hektare, Musi Banyuasin 9,5 hektare, Banyuasin 5,49 hektare, dan PALI seluas 4 hektare.
"Luasan yang terbakar ini bisa saja bertambah," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori diberitakan
Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (2/8).
Saat ini, dia mengaku jumlah titik panas mulai mengalami peningkatan dibandingkan beberapa bulan terakhir. Karena memang Sumsel memasuki musim puncak kemarau dalam beberapa bulan ke depan.
Dalam penanganan karhutla, pihaknya BPBD Sumsel kerap menemui sejumlah kendala, seperti sulitnya akses lokasi sehingga hanya dapat mengandalkan helikopter
water boombing.
Selain itu, pendataan luas lahan yang terbakar saat ini masih dilakukan secara manual oleh tim satgas darat.
"Kalau pemadaman yang dilakukan tim satgas udara itu belum dapat dilakukan," tutupnya.
Karhutla sebelumnya terjadi di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Rabu (28/7). Dalam kejadian tersebut, sekitar 20 hektare lahan semak belukar ini terbakar.
Upaya pemadaman yang dilakukan yakni menggunakan jalur darat dengan mengerahkan tim Satgas Karhuta dan menerjunkan mobil tangki dan lain sebagainya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: