Pasalnya, angka kematian akibat paparan Covid-19 di kota tersebut masih cukup tinggi.
"Kemarin kematian ada empat. Untuk hari ini saya belum dapat informasi lebih lanjut. Namun yang pasti kasus Covid-19 di Salatiga menurun drastis, kemarin hanya 15 yang positif Covid-19," kata Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti kepada wartawan, Minggu (1/8).
Dijelaskan Wuri, kematian yang tinggi ini diakibatkan pasien Covid-19 yang berasal dari warga yang menjalankan isolasi mandiri (isoma) di rumah masing-masing.
Namun saat sudah tidak mampu menangani sendiri, baru datang ke Rumah Sakit (RS) dalam kondisi yang sangat drop.
"Selama ini, RS saat menerima pasien Covid-19 sudah kondisi parah, sudah memprihatinkan. Hal tersebut sangat disayangkan," ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Belajar dari pengalaman itu, Wuri berharap masyarakat lebih bisa memahami kapan harus memerlukan penanganan tim medis untuk segera dibawa ke RS.
"Jangan menunggu kondisi parah dulu baru datang ke RS," tandasnya.
Data terakhir Dinas Kesehatan Kota Salatiga, kasus Covid-19 di wilayah tersebut mencapai 8.777 orang, yang tengah menjalankan isolasi mandiri sebanyak 575 jiwa, sedangkan yang sembuh 7.963 jiwa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: