Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hoax Gereja Dibakar Saat Tawuran, GAMKI Pastikan Kawal Proses Hukum Di Kepolisian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 26 Juli 2021, 03:56 WIB
<i>Hoax</i> Gereja Dibakar Saat Tawuran, GAMKI Pastikan Kawal Proses Hukum Di Kepolisian
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menggelar pertemuan dengan Polda Sumatera Utara/Ist
rmol news logo Kabar terbakarnya Gereja Pentakosta, Medan saat terjadi tawuran di Belawan beberapa hari lalu dipastikan hoax.

Hal tersebut didapati Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) setelah melakukan koordinasi dengan Wakapolda Sumut, Brigjen Dadang Hartanto yang didampingi oleh Dirkrimum, Dirbinmas, dan Wadirintel Polda Sumut.

"GAMKI mendapatkan banyak pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi di Belawan? Karena itu GAMKI langsung menemui pihak kepolisian dan masyarakat terdampak di Belawan," kata Ketua Caretaker DPD GAMKI Sumatera Utara, Maruli Silaban dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/7).

Maruli yang juga Ketua DPP GAMKI Bidang Advokasi, Hukum, dan HAM ini menegaskan, Gereja Pentakosta tidak terbakar seperti dalam kabar yang beredar.

Namun demikian, ia mengamini adanya lemparan diduga bom molotov dan membakar bagian kecil dari pintu depan Gereja dan beberapa tanaman di halaman Gereja.

Bangunan yang terbakar seperti dalam video yang beredar dipastikan bukan api dari Gereja Pentakosta yang berada di dalam gang, melainkan dari lokasi di pinggir jalan raya.

"Api yang terlihat pada video yang beredar tersebut adalah api yang diduga dari pembakaran ban di sekitar kerumunan massa yang tawuran," tegasnya.

Saat ini, aparat setempat masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait pelaku dari aksi tawuran serta pelaku pelemparan yang diduga sebagai bom molotov ke arah teras Gereja.

GAMKI juga telah berkoordinasi dengan pihak gereja dan warga setempat untuk tetap mengawal proses investigasi yang sedang berjalan.

GAMKI dan pihak Gereja Pentakosta sepakat persoalan ini bukan SARA, masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan narasi oknum/kelompok tertentu yang ada di media sosial.

"Kita serahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini Polda Sumut. Proses hukum untuk mengungkap motif dan pelaku atas kerusuhan tersebut akan kita kawal bersama," tutupnya.

Sebelumnya, publik diramaikan dengan beredarnya video berisi narasi yang menyebut sebuah gereja dibakar saat tawuran antarwarga di Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Masih dalam video tersebut, pembuat video membubuhi narasi berbunyi "Kejadian semalam, pembakaran gereja di Belawan Medan." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA