Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Hari Anak Nasional, Ketua KPK: Momentum Bentengi Penerus Bangsa Dengan Nilai-nilai Antikorupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 24 Juli 2021, 11:57 WIB
Soal Hari Anak Nasional, Ketua KPK: Momentum Bentengi Penerus Bangsa Dengan Nilai-nilai Antikorupsi
Ketua KPK Firli Bahuri/Net
rmol news logo Hari Anak Nasional sejatinya menjadi momentum untuk membentengi penerus bangsa dengan nilai-nilai antikorupsi. Karena anak-anak adalah generasi penentu arah, tujuan dan kemajuan bangsa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 
Demikian disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terkait Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.

"Melindungi anak-anak, sejatinya bukan hanya tugas para orang tua dan keluarganya semata, melainkan kewajiban segenap eksponen masyarakat di republik ini, dalam bingkai besar keluarga sebangsa dan setanah air," kata Firli dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/7).

Karena pada prinsipnya, ujar Firli, setiap elemen bangsa seyogianya mengambil peran dalam proses 'asah asih asuh' anak-anak generasi masa depan bangsa, agar mereka tidak terpengaruh dan siap menghadapi ragam persoalan bangsa, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah berurat akar di negeri ini.

Dalam pertemuannya dengan Kepala BNPT, KPK dan BNPT memiliki kesamaan presepsi, visi dan misi terkait cara memerangi 3 musuh utama NKRI yakni korupsi, terorisme dan radikalisme serta Narkotika yakni dengan memberikan asupan nilai-nilai moral, etika, agama, budaya, mental spiritual serta pendidikan kebangsaan kepada anak-anak sedini mungkin.

KPK, tegas Firli menggunakan jejaring pendidikan formal maupun non formal untuk menyemaikan nilai-nilai antikorupsi kepada generasi penerus bangsa ini sejak usia dini hingga dewasa, mulai dari TK sampai Peguruan Tinggi, agar tumbuh dan terbentuk karakter kuat serta integritas dalam diri setiap anak bangsa di republik ini, sehingga tidak terpengaruh korupsi maupun perilaku koruptif yang masih dianggap laten.  

"Anak-anak yang memiliki ruh antikorupsi dalam jiwa dan raganya, memiliki peran sentral membangun budaya antikorupsi, dengan menjadi influencer antikorupsi untuk mempengaruhi keluarga, teman, sahabat, lingkungan sekitar hingga orang-orang yang baru dikenalnya agar meninggalkan perilaku koruptif, akar dari korupsi di NKRI," tandas Firli.

Lebih lanjut Firli mengatakan, dengan selalu menjaga, merawat serta menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi sejak usia dini hingga dewasa, generasi masa depan akan memiliki paradigma baru dalam memandang korupsi sebagai perbuatan terhina, aib nan tercela, bukan budaya apalagi kultur warisan leluhur bangsa dan dosanya (korupsi) harus ditanggung dunia akhirat.

Firli menilai penting untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai antikorupsi sedini mungkin kepada anak-anak, agar mereka dapat jelas melihat kelam dan sesatnya jalan korupsi dibalik tebalnya kabut surga fatamorgana.

"Kita harus memberikan pemahaman utuh kepada anak-anak bangsa sedari dini, bahwasanya korupsi bukanlah bagian dari budaya, warisan leluhur, tradisi dan kultur bangsa Indonesia. Korupsi adalah peninggalan ajaran sesat, yang menyesatkan arah dan tujuan berbangsa dan negara di republik ini," demikian Firli Bahuri.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA