Menurut dia, terbakarnya gedung milik institusi ini terasa makin janggal lantaran terbakar di setiap hari Sabtu ataupun Minggu. Teranyar, gedung Kejaksaan Agung dilahap sijago merah pada Sabtu malam hingga api baru di bisa dipadamkan Minggu pagi.
"Peristiwa terbakarnya kantor BPOM cukup aneh, jika dari pengalaman yang ada setiap kebakaran di gedung fasilitas pemerintah dan itu terjadi dihari Sabtu atau Minggu biasanya berakhir dramatis jika banyak perhatian dari masyarakat," kata Satyo kepada
Kantor Berita Politi RMOL, Senin (19/7).
Saat ini pandemi Covid-19 ini, kata Satyo, peran BPOM cukup sentral. Selain sebagai institusi yang berada pada garis depan perannya sangat penting untuk pengujian obat dan memberikan ijin darurat untuk vaksin-vaksin yang boleh diberikan melalui vaksinasi ke masyarakat.
Jika berpikiran bahwa BPOM memiliki peran yang amat penting tadi, khususnya soal boleh tidaknya vaksin tertentu maupun obat tertentu yang aman digunakan untuk terapi pasien Covid-19, lalu publik berpikir konspirasi maka tidak ada yang salah.
Sebab, kata Satyo di dalam negeri juga ada beberapa vaksin yang sedang berproses, ada yang jalan terus tapi ada juga yang berusaha digrounded karena alasan yang tidak jelas.
"Semoga saja kebakaran tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas BPOM bekerja digaris depan dalam berkontribusi terhadap penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19," demikian Satyo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: