Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kurangi Defisit, Pemprov Jawa Barat Terima 10 Ton Oksigen Dari PT Pusri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 07 Juli 2021, 02:45 WIB
Kurangi Defisit, Pemprov Jawa Barat Terima 10 Ton Oksigen Dari PT Pusri
Truk oksigen dsari PT Pusri Palembang untuk Pemprov Jabar/Net
rmol news logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima satu tangki oksigen berkapasitas 10 ton dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tangki oksigen tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Rumah Sakit Immanuel, Kota Bandung, Selasa (6/7).

"Kami sangat berbahagia satu upaya untuk memperbaiki kebutuhan suplai oksigen dalam rangka dikirim ke rumah sakit yang membutuhkan membuahkan hasil," ucap Ridwan Kamil seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (6/7).

Emil menuturkan, oksigen tersebut akan didistribusikan ke dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Immanuel dan Rumah Sakit Al Islam Bandung.

Setiap rumah sakit mendapat pasokan 5 ton oksigen.

"Satu kapasitas dari truk tangki ini sekitar 10 ton. Rumah sakit-rumah sakit seperti Immanuel ini memiliki penyimpanan kurang lebih 5-6 ton. Satu tangki ini akan kita bagi dua, satu Immanuel, satu ke Rumah Sakit Al Islam di Jalan Soekarno-Hatta," katanya.

Menurutnya, lima sampai enam ton dapat mengisi 1.500 tabung oksigen. Dalam kondisi darurat, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan oksigen sampai tiga hari ke depan.

Oleh karena itu, ia berharap PT Pusri dapat mengirim oksigen setiap hari untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jabar.

"5-6 ton ini bisa untuk 1.500 tabung yang dalam  keadaan darurat karena banyaknya pasien yang membutuhkan kurang lebih tiga hari akan abis. Oleh karena itu kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengirim secara rutin harian atau per dua hari menyuplai di Jabar," tuturnya.

"Kita dahulukan di rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan sehingga tidak ada kejadian di Jawa Barat ada yang meninggal dunia dikarenakan oksigennya habis," tambahnya.

Saat ini, kata Emil, Jabar mengalami defisit oksigen sebesar 76 ton. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tak hanya itu, Pemprov Jabar juga mendapat dukungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan Pertamina.

"Defisit Jawa Barat itu adalah 76 ton. Jadi kami harus mencari suplai sebanyak itu. Jadi kalau satu tangki 10 ton, berarti kita butuh kira-kira minimal 8 tangki lagi. Skala ini untuk menyuplai gap dari suplai pasar normal ke kebutuhan rumah sakit dan masyarakat," katanya.

"Kami mendapat mitra dari tiga BUMN. Satu PT Pusri, kedua dengan Krakatau Steel di Cilegon, dan ketiga Pertamina di Indramayu. Satu dari tiga BUMN ini hadir di sore hari ini yaitu dari PT Pusri yang jauh-jauh dari Palembang. Saya ucapkan terima kasih," sambungnya.

Tak lupa, Emil juga mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan TNI-Polri. Karena berkat bantuan TNI-Polri, pengiriman satu tangki oksigen dari PT Pusri bisa sampai di Bandung dengan aman.

"Kemudian saya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian khususnya Polda Jawa Barat yang mengoordinasikan pengamanan bersama Polda Sumatera Selatan dan Polda Lampung, Banten, sampai akhirnya bisa hadir ke wilayah Bandung juga atas dukungan dari Kodam III Siliwangi," tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA