Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Jateng, Wahyudin Noor Aly mengatakan, oksigen medis saat ini banyak dicari masyarakat setelah kasus positif Covid-19 di Jateng terus naik.
"Selain harganya naik gila-gilaan, stok oksigen di lapangan juga semakin langka," kata Goyud, sapaan akrabnya, Jumat (2/7), dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Goyud menambahkan, kenaikan harga oksigen medis hingga di luar nalar ini di antaranya terjadi di Kabupaten Brebes dan Kota/Kabupaten Tegal.
Dari pantauan di lapangan, lanjutnya, harga tabung oksigen medis beserta isi dan regulatornya melambung hingga di atas Rp 2 juta. Padahal sebelumnya oksigen medis hanya seharga Rp 1,1 juta.
"Seminggu yang lalu harga oksigen masih Rp 1,1 juta, saat ini temuan di Brebes dan Tegal harganya sudah tembus di atas Rp 2 juta,†paparnya.
Untuk itu, Goyud mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dinas Kesehatan Jateng, hingga kepolisian turun ke lapangan untuk mengendalikan kenaikan harga tersebut.
Sebab, kondisi seperti ini merugikan masyarakat. Dia khawatir, melonjaknya permintaan oksigen medis ini dimanfaatkan sejumlah oknum untuk mencari keuntungan dengan menaikkan harga setinggi-tingginya.
"Bicara tentang hukum ekonomi, ini sangat memberatkan masyarakat. Ini menyangkut nyawa. Saya berharap Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan, polisi untuk bersama-sama menindak jika ada oknum yang bermain. Pemerintah punya kewajiban menjaga kestabilan harga,†tegasnya.
Tak hanya itu, Goyud juga meminta sidak di lapangan tak hanya untuk tabung oksigen, tapi juga memantau stok dan harga obat-obatan.
"Jangan sampai obat-obatan tertentu hilang di pasaran, nanti begitu muncul harganya sudah naik berkali-kali lipat," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: