Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Yogyakarta, BMKG: Bukan Gempa Megathrust

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 28 Juni 2021, 08:20 WIB
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Yogyakarta, BMKG: Bukan Gempa Megathrust
Tangkapan layar titik lokasi gempa di Yogyakarta pada Senin pagi (28/6)/Repro
rmol news logo Gempa dengan magnitudo 5,3 yang mengguncang Yogyakarta pada Senin pagi sekitar pukul 05.15 WIB bukan termasuk gempa megathrust.

Demikian pernyataan Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (28/6).

"Bukan merupakan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar-Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, tetapi hiposenter gempa ini agak dalam memasuki Zona Benioff," terang Daryono di Jakarta.

Lebih jauh, Daryono menjelaskan, zona megathrust adalah zona sumber gempa pada subduksi/penunjaman lempeng landai dan masih dangkal. Sedangkan Zona Benioff adalah zona sumber gempa pada slab lempeng yang tersubduksi lebih dalam dan sudah mulai menukik.

Analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,56 lintang selatan (LS) dan 110,58 bujur timut (BT). Yaitu berada di laut dengan jarak 66 km arah selatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul di kedalaman 61 km.

Ditambahkan Daryono, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta yang magnitudonya kemudian diperbarui menjadi 5,1 merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault).

Guncangan gempa dirasakan di Bantul dan Gunungkidul dalam skala intensitas III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Sementara di Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk dalam skala intensitas III MMI.

Kemudian di Sleman dalam skala intensitas II-III MMI. Dan Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, hingga Solo dalam skala intensitas II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan monitoring BMKG hingga pukul 05.50 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan dari gempa di selatan Yogyakarta ini.

Dituturkan Daryono, melihat guncangan (ground motion) yang sangat kuat padahal magnitudo gempanya relatif kecil, dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah, mirip dengan “gempa intraslab” selatan Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA