Wakil Jurubicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengatakan, penularan varian virus tersebut diakui tingkat penularannya lebih cepat jika dibandingkan varian lain.
"Setelah menjalani pemeriksaan di Jakarta, kita diberitahu oleh Kemenkes ada warga yang terpapar varian baru,†katanya, Kamis (17/6), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Berdasarkan hasil penelusuran, warga tersebut terpapar setelah datang ke tempat keluarganya di Jonggol, Bogor. Pasalnya, setelah pulang dari Jonggol terkonfirmasi positif, dan hasilnya dinyatakan varian baru.
Untuk memastikan orang tersebut terpapar varian baru, harus dilakukan pemeriksaan di Jakarta. Soalnya, Kabupaten Bekasi belum ada alat untuk melakukan pemeriksaan virus varian baru.
Masrikoh menambahkan, warga yang terpapar tersebut berjumlah tiga orang yakni suami, isteri, dan anaknya. Saat ini, isterinya sedang melakukan isolasi mandiri di wilayah Utara Kabupaten Bekasi.
Dan dua orang lagi sedang menjalani perawatan di Jakarta. Sejauh ini, warga tersebut tinggal di Jakarta dan Kabupaten Bekasi.
Untuk mencegah penularan varian baru hasil mutasi virus Covid-19 ini, masyarakat harus menjaga imunitas dan Protokol Kesehatan (Prokes) dan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
"Yang paling penting imunnya dijaga, enggak boleh turun. Kalau enggak ada yang penting, lebih baik di rumah saja,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: