Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satu PLTA Dibangun Di Kaltara, Target Beroperasi Tahun 2025

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 09 Juni 2021, 14:25 WIB
Satu PLTA Dibangun Di Kaltara, Target Beroperasi Tahun 2025
Pekerja sedang memperbaiki aliran listrik/Net
rmol news logo Pengembangan ekonomi hijau, termasuk di dalamnya kawasan industri hijau (green industrial park) tengah menjadi fokus Presiden Joko Widodo.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Mantan walikota Solo itu menekankan pentingnya pembangunan industri hijau ramah lingkungan saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) tahun 2021.

Kata dia, energi listrik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri hijau tersebut juga harus berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Sejalan dengan Presiden Jokowi, PT Kayan Hydro Energy (KHE) langsung ambil langkah konkret melaksanakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara.

Direktur Operasional KHE Khaeroni mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan.

"Sejak sepuluh tahun silam, kami sudah memulai apa yang diutarakan Presiden Jokowi. Studi teknis, sosial, ekonomi, budaya, serta sosialiasi dan proses perizinan untuk pembangunan PLTA sudah selesai," ujar Khaeroni kepada wartawan, Rabu (9/6).

Kata Khaeroni, KHE juga telah melakukan pengiriman peralatan proyek untuk  pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak untuk memudahkan pekerjaan.

Setelah pembangunan gudang bahan peledak selesai, KHE berencana untuk segera melakukan pekerjaan peledakan pembuatan jalan menuju lokasi bendungan. Kegiatan ini dipastikan dilakukan di luar wilayah hutan.

"Karena Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sedang menunggu penetapan oleh instansi terkait. Kewajiban dan proses kelengkapannya sudah terpenuhi dan secara prinsip sudah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tetapi masih menunggu penetapan,” tegas Khaeroni.

Nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,8 miliar dolar AS, dengan lebih dari Rp 2 triliun dana sudah digelontorkan oleh KHE. Angka ini belum termasuk pembiayaan infrastruktur dan pengembangan industri.

KHE juga telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan Sinohydro Corporation Limited, salah satu pengembang terbesar PLTA di dunia, pada 31 Oktober 2018 silam.

“Target PLTA Kayan masih sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai pada tahun 2024 dan tahap commercial operation date (COD) pada tahun 2025 mendatang,” demikian Khaeroni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA