Sebagian menilai, perwakilan dari Papua merupakan sosok yang seharusnya mengisi ikon perhelatan olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengaku tidak tahu menahu terkait penunjukan selebritis ini menjadi ikon PON Papua. Sebab, hal ini merupakan kewenangan dari PB PON selaku panitia penyelenggara.
"Keputusan tentang penunjukan ikon PON itu bukan oleh pemerintah pusat, bukan oleh Menpora, apalagi dikaitkan bahwa ini dari Presiden. Sama sekali tidak, kami tidak tahu menahu, ini sepenuhnya keputusan PB PON," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6).
Ia mengatakan, Ketua Umum PB PON XX Papua saat ini adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.
"PB PON XX yang Ketumnya Gubernur Papua, dengan kewenangannya memutuskan duta atau itu Nagita," ucapnya.
Meski demikian, perdebatan yang muncul menurut Amali merupakan bentuk aspirasi masyarakat yang juga perlu didengarkan. Ia mengaku akan berkomunikasi dengan PB PON Papua terkait hal ini.
"Saya kira, ini juga aspirasi dari masyarakat yang harus kita perhatikan," ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Untuk itu, Amali mengaku bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan PB PON XX Papua selaku panitia agar mempertimbangkan aspirasi masyarakat terkait siapa sosok yang pas sebagai ikon PON XX.
Sementara itu, Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda menyebut, keputusan itu tidak menghilangkan fakta bahwa masyarakat Papua tetap memiliki keterwakilan di PON XX.
Selain menunjuk istri Raffi Ahmad itu sebagai ikon, PB PON juga telah menunjuk pesepakbola Boaz Solossa sebagai duta PON XX.
"Boaz Solossa merupakan keterwakilan orang Papua yang sudah kami angkat," teraang Yunus Wonda, Sabtu (5/6).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: