Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tokoh Pendiri Banten Ungkap Kasus Dugaan Korupsi Hibah Ponpes Disusupi Organisasi Terlarang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 02 Juni 2021, 22:37 WIB
Tokoh Pendiri Banten Ungkap Kasus Dugaan Korupsi Hibah Ponpes Disusupi Organisasi Terlarang
Tokoh Pendiri Banten, KH Embay Mulya Syarief/Net
rmol news logo Salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten, KH Embay Mulya Syarief mengendus upaya penggiringan isu dari sejumlah pihak untuk menjegalnya hingga menutupi kasus dugaan korupsi pondok pesantren yang kini tengah ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

"Upaya yang saya lakukan justru untuk membantu para kiai terhindar dari potongan dana hibah yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab," ujar Kiai Embay dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (2/6).

Ketua Umum PB Mataul Anwar itu mengatakan, di tengah penanganan kasus korupsi ini, ada serangkaian kelompok organisasi terlarang masuk menyusupi pesantren di Banten.

"Saya memiliki data valid bahwa sejumlah aktivis HTI dan JAD yang sudah dinyatakan terlarang oleh pemerintah berusaha menyusup ke organisasi, keluarga, dan pondok pesantren," katanya seperti diberitakan Kantor Berit RMOLBanten.

Maka itu, Embay menyerukan agar seluruh elemen terlibat aktif membersihkan organisasi yang terlarang agar senantiasa sejalan dengan NKRI.

"Jika diperlukan, saya bersedia membuka data agar tidak ada lagi kecurigaan pihak luar terhadap organsiasi yang membawahi pesantren," terang Embay.

Di lain hal, Kia Embay mendukung penuh seluruh upaya penegak hukum untuk membongkar kasus korupsi hibah pondok pesantren. Ia berharap penegak hukum tidak kendor, apalagi berkompromi dengan koruptor perusak marwah Ponpes dan umat Islam di tanah jawara.

"Satu tersangka sudah siap menjadi justice collaborator untuk membongkar kasus korupsi, ini patut disyukuri agar kasus korupsi dana hibah semakin terang benderang," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA