Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Namanya Dicatut Untuk Menipu, Sekda Kuningan Lapor Polisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 26 Mei 2021, 17:24 WIB
Namanya Dicatut Untuk Menipu, Sekda Kuningan Lapor Polisi
Sekda Kuningan, Dian Rahmat Yanuar/RMOLJabar
rmol news logo Aksi pencatutan nama pejabat kembali terjadi. Kali ini dialami Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dian Rahmat Yanuar, yang mengaku namanya dicatut untuk melakukan penipuan melalui platform WhatsApp.

“Nama saya dicatut, itu banyak ASN baik dari perempuan maupun laki-laki mengadu ke saya soal beragam,” ujar Dian saat dihubungi lewat ponselnya, Rabu (26/5).

Ia pun kemudian melaporkan oknum yang mencatut namanya untuk melakukan aksi penipuan.

“Untuk aksi pencatutan nama dan nomor kontak, saya sudah lapor polisi. Kemudian untuk modus yang digunakan oknum tersebut, di antaranya melakukan pengancaman mutasi kerja, penerimaan CPNS dan PPPK di Kuningan,” terangnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Dari kejadian tersebut, Dian meminta seluruh ASN atau lapisan masyarakat Kuningan agar waspada dan kooperatif dalam menangkap oknum tersebut.

“Ke depan kepada ASN atau orang siapa saja, saat ada orang menelepon dan mengaku saya, tolong jangan langsung dipercaya dan jika bisa lakukan penjebakan dan tangkap oknum tersebut,” tegasnya.

Mengulas pengakuan korban, Dian menjelaskan ciri-ciri oknum yang mengatasnamakan dirinya. Tidak fasih berbahasa Sunda dan sering menghindar saat si calon korban melangsungkan komunikasi via sambungan selulur.

“Ya jadi begini, saat saya tanya beberapa korban. Si korban mengaku bahwa pencatut atau si oknum itu tidak bisa berbahasa sunda. Kemudian terakhir pernah di lakukan pelacakan melalui metode IT, pelaku berada di daerah Jember,” ungkapnya.

Dian juga mengaku, bahwa dirinya tidak pernah mengirim atau menghubungi para korban tersebut dan meminta untuk mentransfer sejumlah uang pada nomor rekening yang lain.

"Sering terjadi penipuan menggunakan nama Pejabat Daerah termasuk nama saya juga digunakan untuk modus penipuan. Modus yang biasa mereka gunakan untuk percaya bahwa itu adalah orang yang asli, biasanya mereka membuka obrolan dengan cara bertanya," tegasnya lagi.

"Selanjutnya, nanti pelaku akan mengolah kata-kata agar korban percaya. Untuk itu sebelum kita menjawab sebaiknya kita cari tau dulu maksudnya bertanya seperti itu," lanjutnya.  

Selain itu, dirinya mengimbau kepada seluruh ASN dan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan nomor yang baru dan akun medsos yang mengatasnamakan seseorang, agar selalu berhati-hati.

"Untuk seluruh ASN dan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap nomor yang baru menghubungi baik itu nomor WA, nomor seluler, akun-akun medsos baik itu melalui chat WA, SMS, ataupun lainnya. Jika ada yang kejadian seperti itu alangkah baiknya untuk kita mengkroscek terlebih dahulu dan tidak mudah dipercaya, dan apabila ada yang mencurigakan untuk segera melaporkan kepada pihak yang berwenang," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA