Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantuan Muhammadiyah Ke Palestina Dinyinyiri, Warga Bekasi Akhirnya Minta Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 26 Mei 2021, 14:50 WIB
Bantuan Muhammadiyah Ke Palestina Dinyinyiri, Warga Bekasi Akhirnya Minta Maaf
Tabayyun Kokam Jabar Dengan JH terkait unggahan miring terhadap Muhammadiyah/RMOLJabar
rmol news logo Seorang warga Kabupaten Bekasi berinisial JH akhirnya meminta maaf atas unggahannya di media sosial yang dinilai mendiskreditkan Muhammadiyah.

Ia menuduh dana yang dikumpulkan Muhammadiyah untuk warga Palestina digunakan untuk kepentingan pribadi atau keuntungan untuk organisasi.

Komentar itu langsung mendapatkan reaksi keras dari Komandan Wilayah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Barat dan Kokam Kabupaten Bekasi.

Dituturkan Komandan Wilayah Kokam Jabar, Ade Saeful Bahri, pihaknya telah melakukan tabayyun atau klarifikasi terhadap JH.

"Setelah mendapatkan kontak JH, anggota Kokam Kabupaten Bekasi berkomunikasi secara sepakat kedua belak pihak bertemu dalam forum tabayyun atau klarifikasi. Kejadian tersebut segera dilakukan tindakan sebagai upaya meminimalisir risiko yang akan terjadi diluar sana," kata dia, Rabu (26/5), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurut Ade, setelah diberikan penjelasan dari Kokam tentang kiprah sosial Muhammadiyah dalam urusan sosial ke manusiaan di Indonesia juga di Palestina, pria berinisial JH itu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah atas komentarnya yang telah membuat resah.

Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua orang, agar bijak dalam memberikan komentar di media sosial.

"Tentu banyak sebab kenyinyiran ini. Bisa karena kurangnya literasi, yang berakibat pada kurang cerdasnya analisis terhadap sesuatu atau peristiwa, atau karena kebencian kepada suatu organisasi," ujar Ade.

Oleh karena itu, Danwil Kokam Jabar itu pun meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk bersama-sama membangun budaya membaca (literasi) agar terhindar dari informasi yang tidak benar (hoax). Terutama lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

"Kenyinyiran yang berasal dari lemahnya literasi tentang Muhammadiyah dan kiprahnya yang menjadikan Pak JH menulis yang kurang baik. Karena 'tanganmu harimaumu' mungkin inilah harus menjadi warning bagi semua. Jangan mudah memvonis, pada kita belum paham atas apa yang kita komentari," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA