"Kita melihat pemerintah tidak mampu mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pentingnya prokes (protokol kesehatan). Masyarakat hari ini tidak begitu percaya (Corona) karena kita tidak mampu men-transfer
knowledge kepada masyarakat," kata Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Sabtu (22/5).
Menurut Falevi, Komisi V DPR Aceh telah menyampaikan masukan terkait skema dan penanganan melalui sosialisasi Covid-19 kepada Pemerintah Aceh untuk menekan angka penyebaran dan penularan di masyarakat.
Salah satunya, masih banyak warga tak percaya Corona. Dia menilai hal itu disebabkan ketidakmampuan Pemerintah Aceh meyakinkan warga bahwa Covid-19 benar-benar ada dan nyata.
"Itu harus dilakukan agar masyarakat paham apa pentingnya masker," ujar Falevi, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Falevi menambahkan, Pemerintah diharapkan menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa pandemi virus corona belum berakhir. Selain itu, juga perlu edukasi terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) melalui mimbar-mimbar agama.
"Pemerintah bukan hanya sekadar membagi-bagikan masker tapi harus bisa menjelaskan kepada masyarakat awam pentingnya prokes. Ini yang harus dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat," ucap dia.
Politikus Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini menyebut peran ulama juga sangat penting di Aceh untuk meyakinkan serta mengajak masyarakat mematuhi prokes untuk mencegah bertambahnya kasus.
"Peran ulama sangat penting agar bisa menjelaskan bagaimana itu protokol kesehatan, memakai masker untuk mencegah penularan Covid-19," demikian Falevi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: