Seperti dijelaskan koordinator aksi, Ustaz Royan, mereka tak hanya menuntut Pemerintah Indonesia mengecam Israel sebagai negara teroris, namun juga mengirimkan pasukan khusus untuk membantu Palestina.
"Indonesia memiliki pasukan khusus, dan pasukan militer yang sangat disegani seluruh dunia. Termasuk di situ Gultor, Densus 88, Kopassus," kata Royan, Rabu (19/5), dikutip
Kantor Berita RMOLLampung.
Menurutnya, sebagai bentuk kepedulian atas tragedi kemanusiaan dalam pembantaian yang terjadi di Palestina, maka wajib baginya mendorong pemerintah untuk mengirimkan pasukan bersenjata ke Palestina, bukan pasukan perdamaian.
"Bukan pasukan perdamaian, karena negara Palestina ini memiliki sejarah panjang yang memiliki keterikatan emosional dengan Indonesia. Negara Palestina termasuk negara paling awal mengakui deklarasi kemerdekaan RI. Itu jasanya tidak terkira," ujarnya.
Selain melakukan aksi bela Palestina, massa aksi juga melakukan penggalangan dana bagi para korban serangan brutal militer Israel. Royan mengaku dana yang terkumpul kurang lebih Rp 100 juta.
"InsyaaAllah akan disalurkan ke lima tempat kepada Laznas Muhammad, dewan dakwah, Hidayatul, ACT Lampung, dan KNRP," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: