Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Tetapkan Status Waspada Banjir Dan Banjir Bandang Di Aceh

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, BMKG mencatat adanya potensi hujan lebat yang terjadi pada hari ini, Rabu pagi (19/5).

"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi di wilayah Aceh hingga esok hari, Rabu (19/5) pukul 07.00 WIB.," demikian bunyi keterangan tertulis BMKG.

Karena itu, BMKG telah menyatakan status ‘waspada’ bagi wilayah Aceh terkait adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga banjir bandang, yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Selain itu, BMKG juga merilis status ‘waspada’ bencana banjir dan banjir bandang untuk wilayah lainnya seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kemudian di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menerangkan, indeks risiko bencana banjir dan banjir bandang di Kabupaten Aceh Singkil yang tengah mengalami bencana banjir.

"Berdasarkan indeks kajian risiko bencana yang dipantau dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Aceh Singkil memiliki risiko banjir dan banjir bandang dalam kategori sedang hingga tinggi," terang Raditya.

Data InaRisk menunjukkan, ada sembilan kecamatan yang berisiko terpapar banjir dengan cakupan luas wilayah hingga 13.513 hektar, dan jumlah penduduk yang berpotensi terdampak sebanyak 38.818 jiwa.

Adapun untuk indeks data banjir bandang, ada sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil dengan total luas risiko meliputi 4.517 hektar, dan jumlah pendududk yang berpotensi terdampak hingga 6.204 jiwa.

"Dengan melihat data prakiraan cuaca BMKG dan indeks risiko bencana dari InaRisk, maka BNPB mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah baik tingkat Gubernur hingga RT dan RW serta masyarakat untuk waspada," ucap Raditya.

"Dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor," pungkasnya.