"Kapasitas pasar harus 50 persen, yang namanya pasar memang dari dulu agak sulit diatur oleh karenanya itu ketentuan 50 persen ini berlaku di mall, tetapi kami juga berusaha agar pembeli tidak terjadi penumpukan," kata Herry di Taman Sejarah, Jl. Aceh, Kota Bandung, Kamis (6/5).
Namun demikian, Herry mengaku tetap mendorong para petugas bersiaga mengurai kerumunan saat terjadi lonjakan pengunjung pasar.
"Petugas selalu berkeliling supaya tidak terjadi kerumunan paling dilakukan maksimal supaya tidak terjadi titik kerumunan," tuturnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Harry juga menjelaskan terkait kasus kerumunan di Pasar Baru yang viral di media sosial beberapa hari lalu.
Menurutnya, kerumunan memang terjadi, tapi hanya di lantai satu dan dua. Dia menegaskan, dari segi kapasitas, pengunjung yang datang masih berada di bawah standar yang diberlakukan oleh pemerintah.
"Contoh kemarin di Pasar Baru penumpukannya hanya di lantai 1 dan lantai 2 saja, kita ada 8 lantai. Satu lantai itu sekitar kapasitas dua ribu. Jadi kapasitas kalau kita jumlah ada 8 lantai berarti ada 16 ribu kan," jelasnya.
Herry menambahkan, peningkatan kunjungan juga terjadi di pasar-pasar tradisional. Meski begitu, peningkatan yang terjadi dipastikan masih dalam batas wajar.
"Sampai saat ini belum terjadi penumpukan, artinya kalaupun ada peningkatan jumlah pengunjung pasar tradisional menurut kami kan bisa kelihatan titiknya. Bisanya peningkatan itu pagi-pagi atau setelah Shubuh, tapi itu juga belum memenuhi kapasitas 100 persen, masih ada ruang-ruang," tambahnya.
Herry menuturkan, peningkatan pengunjung baik di pasar tradisional maupun modern diperkirakan akan terus terjadi hingga Lebaran.
"Lebaran bisa jadi ini sedang kita lihat memang ada pergerakan jumlah pengunjung apalagi kita tidak boleh mudik, kami melihat juga ada pengunjung dari luar kota jadi saya lihat ada peningkatan sampai hari Lebaran," bebernya.
"Kita sedang upayakan agar mall ada petugas di depannya, kita tetap jaga agar satgas terus berjalan supaya tidak terjadi penumpukan," tandas Herry.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: