Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

2.500 Ruang Isolasi Disiapkan Pemprov Jabar Untuk Karantina Warga Yang Nekat Mudik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 06 Mei 2021, 15:53 WIB
2.500 Ruang Isolasi Disiapkan Pemprov Jabar Untuk Karantina Warga Yang Nekat Mudik
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil/Ist
rmol news logo Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan 2.500 ruang isolasi di desa-desa sebagai antisipasi pemudik nekat yang lolos penyekatan petugas dan berhasil sampai di kampung halaman.

Meski bisa lolos dari penyekatan hingga sampai di kampung halaman, para pemudik tersebut harus menjalani karantina di ruang isolasi selama 5 hari, baru boleh bertemu keluarga mereka.

"Maka di perkampungan kita sudah siapkan 2.500-an ruang isolasi, kita sudah instruksikan kepada perangkat desa bagi yang ngotot agar setiba di kampung halaman untuk dikarantina,” kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (6/5).

Ia menyebut, nantinya hasil dari karantina lima hari tersebut akan di-update di aplikasi Pikobar agar ketahuan angka jumlah masyarakat yang memaksa mudik.

"Ini sangat efektif. Tapi hasil akhirnya kita akan hitung berapa kenaikan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit. Karena Provinsi Jabar sudah satu bulan, berkinerja sebagai satgas terbaik se-Indonesia,” ucap Emil, sapaan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Emil menjelaskan, Pemprov Jabar mengikuti arahan pemerintah pusat dengan tidak memperbolehkan mudik lokal meskipun berada di wilayah aglomerasi.

Di Jabar, aglomerasi ada di Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Aglomerasi lain Bodebek meliputi Kab/Kota Bogor, Kab/Kota Bekasi, dan Kota Depok.  

“Narasinya sama dengan pemerintah pusat, mudik lokal itu tidak diperkenankan. Aglomerasi yang dibolehkan bergerak hanya untuk para pekerja saja,” ungkapnya.

Menurutnya, masih ada sekitar 7 persen warga yang memaksa mudik dengan Jabar sebagai tujuan pemudik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kurang lebih 400 ribuan pemudik yang harus kami waspadai di wilayah Jabar,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA