Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selama Larangan Mudik, Operasional KRL Hanya Sampai Pukul 20.00

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 06 Mei 2021, 08:44 WIB
Selama Larangan Mudik, Operasional KRL Hanya Sampai Pukul 20.00
Ilustrasi/Net
rmol news logo Seiring pemberlakukan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, KAI Commuter melakukan pembatasan layanan operasional KRL. Seluruh lintasan hanya akan melayani penumpang hingga pukul 20.00 WIB.

Disampaikan VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, kebijakan ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang sudah ditetapkan Nomor 13 tahun 2021 tentang pengendalian transportasi selama masa Idul Fitri tahun 2021.

Ppembatasan operasional ini dilakukan dari segi frekuensi maupun jam operasional perjalanan.

"Pada 6-17 Mei 2021, jam operasi KRL Jabodetabek akan bergeser dari normalnya 04.00-22.00 WIB menjadi 04.00-20.00 WIB," kata Anne melalui keterangannya, Rabu (5/5), dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.

Selain jam operasional, jumlah perjalanan juga mengalami penyesuaian. Dari sebelumnya 984 perjalanan KRL per hari, menjadi 886 perjalanan KRL setiap harinya.

Berikut rincian operasional KRL Jabodetabek pada 6-17 Mei 2021 di setiap lintasan:

1. Bogor/Depok – Jakarta Kota PP, 196 perjalanan, pukul 04.00-20.00 WIB.

2. Bogor/Depok/Nambo – Angke/Jatinegara PP, 180 perjalanan, pukul 04.00-20.00 WIB.

3. Cikarang/Bekasi – Jakarta Kota PP, 169 perjalanan, pukul 04.00-20:00 WIB.

4. Rangkasbitung/Parungpanjang/Serpong – Tanah Abang PP, 193 perjalanan, pukul 04.00-20.00 WIB.

5. Tangerang – Duri PP, 94 perjalanan, pukul 04.00-20.00 WIB

6. Tanjungpriok – Jakarta Kota PP, 54 perjalanan, pukul 04.00-20.00 WIB

"Sesuai surat dari Bupati Lebak tanggal 29 April 2021 nomor 443/1684-GT/2021 maka pada masa larangan mudik lebaran ini Stasiun Cikoya, Maja, Citeras, dan Rangkasbitung tidak melayani naik-turun pengguna," jelas Anne.

KAI Commuter berharap masyarakat tetap mengikuti peraturan baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam meminimalkan mobilitas pergerakan masyarakat.

"Gunakan KRL hanya untuk keperluan mendesak serta selalu menerapkan protokol kesehatan baik di area stasiun maupun di selama perjalanan kereta," demikian Anne Purba. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA