Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tren Covid-19 Di Jabar Menurun, Ridwan Kamil: Pertahankan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 30 April 2021, 11:16 WIB
Tren Covid-19 Di Jabar Menurun, Ridwan Kamil: Pertahankan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Ist
rmol news logo Tren penurunan Covid-19 di Jawa Barat saat ini harus dijaga oleh seluruh masyarakat agar tidak kembali naik. Caranya, dengan meningkatkan kewaspadaan terutama di area transportasi jelang Idul Fitri 1442 H/2021.  

Dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, upaya mutlak yang wajib dilakukan masyarakat agar tren menurun dapat dipertahankan adalah dengan tidak pulang kampung saat Lebaran.

Jika memaksaka diri, tsunami Covid-19 yang dialami India sangat berpotensi terjadi di Indonesia. Apalagi bila masyarakat lengah dan mengendurkan kedisiplinan.

"Kami ingin tren ini dijaga. Semoga dengan melakukan koordinasi hari ini khususnya kewaspadaan dan pelarangan mudik, tren yang baik ini bisa kita terus pertahankan," ucap Emil, sapaan akrabnya, dalam rakor antara Gubernur bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB Doni Monardo secara virtual dari Pendopo Bupati Cirebon, Jumat (30/4).

Pemprov Jabar bersama pemkab/pemkot dan kepolisian/TNI telah menyekat 120 titik di pintu-pintu masuk wilayah, termasuk di jalur tikus yang menjadi incaran pemudik nakal.

"Ada 120 titik yang akan kami sekat termasuk jalan tikus akan dijaga dan razia karena Jabar punya anglomerasi Bodebek dan Bandung Raya," ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Bila mudik tetap dilakukan, yang paling rawan tertular Covid-19 adalah para lansia di kampung halaman. Emil mengingatkan peristiwa tahun lalu saat ada warga Ciamis yang meninggal setelah dikunjungi anaknya yang mudik dari Jakarta yang ternyata sudah terpapar virus.

"Yang paling rawan adalah lansia, kami tidak mau terulang lagi seperti kasus mudik di Ciamis tahun lalu," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Jabar mengalami tren penurunan cukup signifikan. Walaupun pemerintah pusat mencatat kasus aktif di Jabar saat ini sebanyak 30.225, namun Emil memastikan bahwa angka tersebut 40 persennya adalah kasus lama.

"Jadi sebenarnya kurang lebih 19.000 (kasus) yang ada di catatan kami," paparnya.

Angka kesembuhan juga tinggi di angka 87,7 persen, dan angka kematian 1,3 persen, lebih baik dari angka rata-rata nasional. Sementara tingkat keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 grafiknya terus menurun.

Sempat menyentuh angka 80 persen di awal tahun 2021, lalu turun ke 50 persen pada Maret. Kini keterisian rumah sakit di seluruh Jabar tinggal 43,8 persen.

"Ini harus jadi tren jangan terganggu oleh libur panjang karena mudik," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA