"Peta terorisme global maupun nasional itu kita bisa bagi dua, yaitu Al-Qaeda dan yang berafiliasi kepadanya, kedua ISIS yang berafiliasi kepada ISIS. Ini di Indonesia juga ada. Nah alhamdulillah mereka (ISIS-Al-Qaeda) gak akur," kata Ali Imron saat menjadi pembicara di channel Youtube Akbar Faisal, Kamis malam (29/4).
"Nah ini yang harus disykuri, kalau akur waduh lebih bahaya lagi," tambahnya menekankan.
Ali mengatakan peta terorisme di Indonesia sangat luas, ia mengungkap tak kurang dari 400 orang merupakan alumni Afghanistan dan Philipina saat ini berada di Indonesia.
"Yang terlibat pengeboman baru 20 orang, apa saya gak ngeri?" ungkap Ali Imron.
Ali yang saat ini gencar melalukan deradikalisasi mengakui hanya baru bisa menyadarkan para alumni Akademi Militer Mujahidin Afghanistan saja.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.