“Kalau misal ditimpa oleh kapal selam atau kapal lain, pasti hancur berantakan tidak mungkin seperti demikian (terbelah tiga),†ucap Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto dalam jumpa pers virtual, Selasa (27/4).
Terkait adanya kapal selam asing yang melintasi Indonesia, Danseskoal menjelaskan, bahwa di perairan Indonesia terdapat ALKI atau Alur Laut Kepulauan Indonesia, di mana wilayah tersebut terdapat kapal perang asing di dunia yang boleh melintas.
“Mereka tidak harus setiap hari laporan. Tetapi mereka akan laporan pada saat akan masuk, yang ketahuan. Karena segitu banyaknya (kapal) dan panjangnya (ALKI). Sehingga tadi yang disampaikan mungkinkah ada kapal selam di situ? Mungkin, kenapa tidak,†katanya.
Namun, Iwan membantah jika ada kapal selam asing yang bersinggungan dengan KRI Nanggala ketika tenggelam 21 April 2021 silam.
"Tapi untuk ke situ (perairan utara Bali) tidak mungkin, kenapa? Karena pada satat latihan ini ada sekitar 8 kapal yang melaksanakan pengamanan, dan ada dua kapal kita yang memiliki kemampuan mendeteksi sonar. Sehingga tidak mungkin,†katanya.
Selain itu, data citra remote operated underwater vehicle (ROV) dari MV Swift Rescue milik Singapura juga telah disampaikan bahwa kapal tersebut tidak hancur berkeping-keping melainkan terbelah menjadi tiga bagian.
"Kemarin juga disampaikan Bapak Panglima TNI di sana saat melaksanakan video conference, begitu datanya di dapatkan, tidak ada kepingan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.