Bandara Jenderal Soedirman Batal Beroperasi, Salah Satunya Karena Larangan Mudik

Pengoperasian bandara tertunda karena sejumlah hal, termasuk akibat larangan mudik pada Idul Fitri tahun ini.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, batalnya operasional Bandara Purbalingga karena sejumlah faktor, yakni karena belum rampungnya pembangunan terminal penumpang di bandara.

"Kegiatan pembangunan terminal memang belum selesai, karena soal cuaca. Sehingga peresmian bandara agak bergeser. Kemungkinan setelah Lebaran,” kata Bupati Tiwi dikutip Kantor Berita RMJateng, Rabu (21/4).

Selain itu, lanjut Bupati Tiwi, faktor lainnya adalah mengenai kebijakan larangan mudik. Dengan adanya kebijakan larangan mudik, maka berpengaruh terhadap operasional maskapai penerbangan.

"Keduanya memang soal kebijakan larangan mudik, yang tentu berpengaruh terhadap operasional maskapai,” katanya.

Faktor lainnya, adalah belum adanya informasi mengenai kesediaan Presiden Joko Widodo untuk hadir ke Purbalingga. Tentu saja, hal ini nantinya terkait dengan jadwal.

"Faktor lainnya adalah kesediaan Pak Presiden Jokowi untuk hadir di Purbalingga. Tentu saja, hal ini harus menyesuaikan dengan jadwal Pak Presiden,” ungkapnya.

Bupati Tiwi mengakui, sampai sekarang pihaknya belum menerima secara resmi surat dari PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.

Namun, kemungkinan operasional secara resmi setelah Lebaran. Di sisi lain, pembangunan terminal penumpang juga masih on progress, sehingga menunggu perampungan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (1/4), dua pesawat yang terdiri dari Citilink dan pesawat militer TNI AU mendarat mulus di Bandara JBS Wirasaba, Purbalingga.

Pesawat Citilink yang mendarat adalah jenis ATR 72-600 dan pesawat TNI AU adalah CN-295.

Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin yang berkunjung ke Purbalingga juga menyampaikan jika rencana pengoperasian bandara pada 22 April 2021.