Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung Muh Jumadhi mengatakan, nilai ekspor tanaman hias di Lampung pada tahun 2020 yang hanya senilai Rp 300 ribu.
"Berdasarkan data sistem, IQFAST Karantina Pertanian Lampung nilai ekspor tanaman hias memang terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2020 sebesar Rp300 ribu dengan tujuan negara Amerika Serikat dan tahun 2021 menjadi Rp 227,3 juta," kata Jumadhi dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Selasa (20/4).
Sedangkan pada tahun 2021 ada sebanyak sembilan negara tujuan, di antaranya Amerika Serikat, Portugal, Singapura, Kanada, Belanda, Malaysia, Norwegia, Kuwait, dan Jerman.
Kemudian untuk volume ekspor tanaman hias pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan sebanyak 245 batang dari tahun sebelumnya hanya tiga batang.
"Bukan hanya nilai yang meningkat tetapi volume ekspor juga meningkat signifikan dan tercatat hingga April 2021 ini, volume ekspor tanaman hias sebanyak 245 batang dibandingkan tahun lalu itu cuma tiga batang saja," terangnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung Kusnardi mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada pengembangan potensi ekspor tanaman hias selama pandemi Covid-19.
"Untuk saat ini memang komoditas perkebunan dan tanaman pangan menjadi prioritas kita semasa pandemi Covid-19 untuk menjaga ketahanan pangan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada pengembangan potensi ekspor tanaman hias," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat
Kantor Berita RMOLLampung tanaman hias yang diekspor yakni anggrek, aglonema, alokasia cuprea atau keladi tengkorak dan lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.