Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ke Pantai Kata, Doni Monardo Siram Benteng Alami Gempa Dan Tsunami

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 14 April 2021, 21:40 WIB
Ke Pantai Kata, Doni Monardo Siram Benteng Alami Gempa Dan Tsunami
Kepala BNPB Letjen, Doni Monardo (tengah) memberikan pupuk untuk tanaman ketapang yang ditanam di pelataran Pantai Kata, Desa Taluk, Kota Pariaman, Sumatera Barat Ist
rmol news logo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo terbang ke Pantai Kata, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (14/4).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Didampingi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah dan Walikota Pariaman, Genius Umar, Doni menjumpai tanaman bibit pohon ketapang setinggi kurang lebih 2,5 meter yang sebelumnya ditanam Wakil Presiden Maruf Amin.

Doni mengatakan, tanaman pohon ketapang ditanam tak sekadar sebagai peneduh, melainkan dijadikan benteng alami yang dapat mereduksi potensi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami.

Di sela-sela peninjauan itu, Doni juga mengambil kesempatan untuk memupuk serta menyiram bibit ketapang agar peluang tumbuh dan berkembangnya lebih besar lagi.

Doni lantas berpesan kepada Kepala Desa Taluk, Ismet Zuhri agar pihaknya juga dapat membantu menjaga dan merawat tanaman bernama latin Terminalia Cappata itu.

“Titip ini ya, Pak,” ujar Doni.

Wilayah pesisir barat Sumatera Barat diketahui terdapat pertemuan subduksi lempeng Indo-Australia atau tepatnya di bagian selatan Kepulauan Mentawai. Menurut beberapa pakar dan ahli, bila terjadi pelepasan energi, maka hal itu mampu memicu gempa bumi dan tsunami yang dapat berdampak bagi kehidupan penduduk di wilayah pesisir.

"Wilayah Sumatera Barat pesisir pantainya itu punya risiko bencana (gempa dan tsunami) yang tinggi. Adanya pertemuan subduksi Indo-Australia di bagian selatan dari Kepulauan Mentawai," jelas Doni.

"Kalau ini bergerak dan lepas energinya, maka dampaknya langsung kepada penduduk yang ada di pesisir, bukan hanya di Kota Padang, tetapi di wilayah barat Pulau Sumatera,” sambung Doni yang juga menjabat Kepala Satgas Penanganan Covid-19.

Menurutnya, dalam memitigasi adanya bencana seperti gempa dan tsunami tidak bisa hanya mengandalkan instrumen infrastruktur buatan manusia saja, melainkan perlu diimbangi dengan kombinasi alam.

Dia kemudian mencontohkan apa yang menjadi cerita kelam bagi masyarakat di Sendai, Jepang saat menghadapi tsunami pada 2011 silam. Pembangunan proyek penahan gelombang tsunami buatan Jepang sekalipun nyatanya tak mampu meredam amukan air laut yang naik ke daratan. Bahkan, korban justru lebih banyak.

"Oleh karenanya, mitigasi untuk menghadapi ini semua harus dengan kombinasi untuk meningkatkan mitigasi berbasis vegetasi dan mitigasi berbasis infrastruktur,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA