Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Jeruk Lokal Anjlok, Ono Surono Minta Pemerintah Stop Impor Buah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 14 April 2021, 19:58 WIB
Harga Jeruk Lokal Anjlok, Ono Surono Minta Pemerintah Stop Impor Buah
anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono/Net
rmol news logo Anjloknya harga jeruk lokal di pasaran yang diduga karena serbuan buah impor mendapat sorotan dari anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.

Dikatakan Ono, masuknya jeruk impor tanpa kontrol tersebut berdampak banyak pada harga jual jeruk petani lokal.

"Akibatnya harga terpengaruh mekanisme pasar. Suplai melimpah, harga tergerus turun. Hal ini tentu menjadi perhatian dan harus diberikan solusi bagi petani jeruk," kata Ono di Kota Bandung Jawa Barat seperti dikutip Kantor Berita RMOLJabara, Rabu (14/4).

Ono menegaskan pihaknya menolak masuknya buah-buahan impor, salah satunya jeruk.

Dia mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian lebih fokus mengembangkan buah-buahan lokal yang bisa bersaing dengan produk impor.

Hal tersebut, kata Ono, dapat membantu petani lokal dalam menjual hasil kebun mereka di tatanan yang lebih tinggi.

“Ditjen Hortikultura harus lebih fokus mengembangkan keberadaan buah-buahan lokal. Sekarang buah impor sudah sangat dominan, sehingga agak sulit kita temukan buah-buah lokal di tempat-tempat penjualan buah,” tegasnya.

Selain itu, dia pun mendesak Kementerian Perdagangan agar menghentikan pasokan buah impor yang merugikan petani buah lokal dan mengatur tata niaga terkait komoditas buah-buahan yang mendorong perlindungan bagi petani lokal.

Sehingga, pemerintah harus selektif dalam memberikan izin impor, utamanya buah-buahan.

“Harus ada pengaturan yang tepat agar petani lokal dapat tetap bersaing di pasar nasional, bahkan bisa melakukan ekspor ke negara lain. Perlindungan kepada petani buah lokal harus dilakukan," cetusnya.

Di saat yang bersama, legislator PDI Perjuangan ini juga memberikan instruksi kepada seluruh jajaran kader PDI Perjuangan untuk memberikan pendampingan dan advokasi kepada petani jeruk di Lembang, Bandung Barat.

"Saya menyerukan agar PDI Perjuangan khususnya di KBB agar mendampingi petani. Jangan sampai biaya menanam atau perawatan lebih besar daripada pendapatan, karena harga buah jeruk yang rendah," ujarnya.

Sebelumnya, salah seorang petani di Lembang Amang, mengaku dalam kondisi normal dia menjual jeruknya ke perusahaan minuman kemasan dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.

Namun kali ini, harga jeruk anjlok hingga Rp 7 ribu per kilonya.

Lantaran kondisi itu, dirinya enggan memanen buah tersebut, dan membiarkannya berserakan di bawah pohon. Karena tidak dipanen, jeruk makin menguning kemudian jatuh, dan akhirnya membusuk.

“Kalau dipanen juga rugi. Hal ini juga dialami beberapa petani jeruk yang ada di sini,” ungkapnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA