Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menengok Tenda Arafah Di Komplek Taman Villa Meruya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 14 April 2021, 14:09 WIB
Menengok Tenda Arafah Di Komplek Taman Villa Meruya
Tenda Mesjid At-Tabayyun di Komplek Taman Villa Meruya, Meruya Ilir, Jakarta Barat/Ist
rmol news logo Ada yang baru di Komplek Taman Villa Meruya, Meruya Ilir, Jakarta Barat. Komplek perumahan yang mayoritas warganya non-Muslim.

Di sana, di atas tanah lokasi peruntukan Mesjid At-Tabayyun seluas 1.078 meter persegi, berdiri tenda warna putih seluas 100 meter persegi. Lokasinya tepat berada di belakang bangunan yang selama ini digunakan sebagai kantor RW.

Tenda itu didirikan oleh Panitia Pembangunan Masjid At-Tabayyun demi memenuhi aspirasi warga Muslim di TVM yang ingin melaksanakan Ibadah salat Tarawih selama bulan suci Ramadan 1442 H.

Tenda ini sebagai pengganti sementara bangunan masjid yang belum terwujud. Tenda Masjid At-Tabayyun -begitu tenda itu dinamai oleh panitia- berdiri satu hari sebelum masuk bulan Ramadan.

Senin malam (12/4) langsung bisa digunakan warga pada malam pertama shalat Tarawih. Suasana mengharukan ketika malam itu dikumandangkan azan pertama oleh Pandi, anggota sekuriti TVM.

Pandi, salah satu dari 50 petugas sekuriti -semua warga Muslim- bersama sekurangnya 300 warga Muslim plus 500 asisten rumah tangga (ART) memang sudah lama mendambakan sarana ibadah di tempat mereka bekerja.

Mengharukan, karena itulah untuk pertama kalinya ada tempat shalat berjamaah bagi warga Muslim di TVM setelah menanti lebih 25 tahun. Shalat di dalam tenda bagi jemaah maupun penceramah terasa seperti berada di dalam tenda Arafah, Arab Saudi, yang biasa digunakan jemaah haji menginap saat berwukuf.

Daya tampung tenda itu untuk 100 jemaah. Namun, untuk  mematuhi protokol kesehatan, Ketua Panitia, H Marah Sakti Siregar membatasi hanya boleh diisi maksimal 50% dari kapasitas yang ada.

Setiap hari, sebelum digunakan, tenda itu disemprot disinfektan. Adapun jemaah diwanti-wanti panitia menggunakan masker, dan safnya mengambil jarak minimal 1,5 meter satu sama lain.

Selain shalat Tarawih, beberapa warga juga menggunakan tenda itu untuk shalat Subuh dan shalat fardhu lainnya.

Adapun pembangunan Masjid At-Tabayyun sendiri menurut Marah Sakti Siregar akan mulai dilakukan tahun ini.

"Sempat tertunda satu tahun sejak pandemi. Padahal SK Gubernur, IMB, dan pembayaran penggunaan lahan Pemprov DKI itu sudah keluar sejak tahun lalu," kata wartawan senior yang kini menjadi Tenaga Ahli di Dewan Pers.

Marah Sakti sekaligus meluruskan soal isu adanya penolakan oleh warga non-Muslim di sana. Menurut Marah, tidak ada satupun warga TVM yang menentang pembagunan Mesjid At-Tabayyun. Justru mereka dikasih pilihan salah satu dari dua lokasi yang ada.

Warga Muslim pun memilih lahan hijau terbuka seluas 1.078 m2, sedangkan warga non-Muslim memilih lahan yang lebih kecil 314 m2.

Lalu, tiap pemrakarsa dan pengusul mengurus izin masing-masing. Yang sudah disetujui Gubernur DKI adalah lahan 1.078 untuk pembangunan mesjid. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Barat juga sudah keluarkan rekomendasi untuk Masjid At-Tabayyun.

"Tidak ada masalah, karena Pergub DKI tentang pembangunan masjid, hanya mensyaratkan dukungan 90 warga umat Muslim dan 60 tokoh masyarakat. Yang mendukung lebih dari itu," kata Marah Sakti. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA