"(Datanya) bagus. Kami telah mengunduhnya," ujar penyidik KNKT, Nurcahyo Utomo kepada
Reuters, Senin (12/4).
Nurcahyo mengatakan, data berisi empat saluran audio, termasuk rekaman pilot dan co-pilot. Namun pihaknya belum bisa mengungkap data tersebut kepada publik karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Masing-masing (kanal) punya dua jaFlight Data Recorder (FDR), bagian dari black box Sriwijaya Air SJ-182/RMOLm terakhir, termasuk catatan penerbangan yang jatuh," ucapnya.
Ia menjelaskan, setiap saluran perlu disinkronkan satu sama lain. Sinkronasi juga dilakukan dengan data dari
flight data recorder (FDR) untuk menganalisis penyebab kecelakaan.
Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di Kepulauan Seribu pada 9 Januari yang membuat 62 orang twas.
CVR sendiri baru ditemukan pada akhir Maret setelah proses pencarian selama hampir tiga bulan.
Tetapi KNKT sudah merilis laporan awal pada Februari, yang menyebut pesawat kemungkinan mengalami ketidakseimbangan mesin sehingga jatuh dan menabrak laut.
Berdasarkan standar internasional, analisis penyebab kecelakaan pesawat dan laporan akhirnya akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun.
BERITA TERKAIT: