Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Himahi UIN Kupas Pengalaman Diplomat Lewat Webinar Internasional Dan Bedah Buku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 09 April 2021, 15:24 WIB
Himahi UIN Kupas Pengalaman Diplomat Lewat Webinar Internasional Dan Bedah Buku
Tangkapan layar webinar internasional yang digelar Himahi FISIP UIN Jakarta/Net
rmol news logo Himpunan Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (Himahi) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar webinar internasional dan peluncuran buku berjudul Diplomasi: Kiprah Diplomat Indonesia di Mancanegara secara virtual, pada Kamis lalu (8/4).

Webinar ini digelar lantaran Himahi FISIP UIN Jakarta merupakan lembaga yang sangat bersentuhan dengan politik luar negeri dan diplomasi.

Webinar menghadirkan pembicara Wakil Menteri Luar Negeri periode 2014 hingga 2015, Abdurrahman Mohammad Fachir; dosen Prodi HI FISIP UIN Jakarta yang juga Dutabesar RI untuk Kerajaan Kamboja periode 2000 hingga 2003, Nazaruddin Nasution; Dutabesar di Slovenia merangkap Austria, Darmansjah Djumala; serta Duta besar di Vatikan tahun 2016 hingga 2020, Agus Sriyono.

Sedang sebagai pembicara kunci menampilkan Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dan Dekan FISIP Ali Munhanif. Webinar dipandu Riana Mardillah dari Prodi HI FISIP.

Adapun buku yang dibedah merupakan karya Darmansjah Djumala, Agus Sriyono, dan Dutabesar di Swedia periode 2016 hingga 2020, Bagas Hapsoro.

Buku tersebut mengupas pengalaman para diplomat saat bertugas di negara tujuan masing-masing. Mereka menceritakan pengalaman tersebut dalam berbagai perspektif, terutama mengenai peran diplomasi Indonesia di mancanegara.

Setiap topik yang dibahas dipetik dan digali dari pengalaman paling berharga selama masa kerja para penulis di Kementerian Luar Negeri dalam kurun waktu antara 1985 sampai sekarang.

Agus Sriyono menjelaskan bahwa buku tersebut dapat menjadi sarana pengayaan pola pikir bagi mahasiswa, pebisnis, dan pemerhati hubungan internasional.

“Saya merekomendasikan agar buku ‘Diplomasi: Kiprah Diplomat Indonesia di Mancanegara’ itu penting dimiliki dan dibaca bagi para mahasiswa, khususnya di Prodi HI,” ujarnya.

Sementara Darmansjah Djumala menjelaskan bahwa gagasan awal penerbitan buku tersebut dilandasi oleh keinginan para penulis untuk berbagi pengalaman dan memberi kontribusi pemikiran bagi masa depan diplomasi Indonesia.

“Saya berharap agar buku yang mengulas tentang pengalaman para diplomat tersebut dapat membantu para mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan ilmu HI, khususnya di FISIP UIN Jakarta,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, AM Fachir menekankan bahwa dalam berdiplomasi dengan negara-negara di dunia, Indonesia selalu mengedepankan kemaslahatan dunia daripada kepentingan nasional.

Hal itu terlihat dari diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 yang dihadiri oleh 29 pemimpin negara di Asia dan Afrika.

“Bahkan Indonesia juga pernah menjadi salah satu dari 10 negara penyumbang pasukan perdamaian terbesar di dunia,” tutur AM Fachir, yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA