Bahkan, bagi warga yang 'terlanjur' mudik, ada aturan untuk menjalani karantina dan tes Covid-19 untuk memastikan tidak ada penyebaran di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta Polri dan TNI melakukan simulasi dengan memperkuat titik-titik penyekatan di perbatasan dalam menyiasati potensi lonjakan mobilitas warga yang mudik Lebaran.
"Untuk mudik, simulasi sudah kami lakukan titik penyekatan, teknologi untuk pengetesan Covid-19 sudah kita siapkan. Tahun ini ada rapid antigen dan G-Nose, sehingga dengan harga terjangkau pengetesan bisa lebih massal," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jumat (9/4).
"Sedangkan untuk ASN Pemprov Jabar yang akan mudik, kegiatannya harus benar-benar ada izin tertulis dari atasan," tegasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Tak hanya itu, pembatasan kapasitas 50 persen pengunjung pun berlaku bagi masyarakat yang hendak pergi ke tempat wisata.
"Nah titik pariwisata juga dibatasi, tidak menjadi pelarian orang yang tidak mudik, tapi berwisata juga. Kuncinya selama Covid-19 ini bukan soal boleh tidak bolehnya, tapi pada keterbatasan kapasitas," papar Emil.
Emil pun meminta babinsa dan bhabinkamtibmas melakukan skrining kepada masyarakat yang terlanjur datang ke kampung halaman, atau tidak terdeteksi saat mudik lebaran.
"Kepada orang yang terlanjur datang ke kampung halaman, istilahnya tidak terdeteksi, harus karantina selama lima hari. Saya titipkan kepada kepala desa, babinda, bhabinkamtibmas, satpol PP untuk melakukan persiapan dan mengarantina mereka yang keburu lolos," tuturnya.
"Kita harapkan ini membawa keberhasilan, karena setiap libur panjang datanya selalu meningkat. Semoga dengan adanya itu bisa ditekan," sambungnya.
Sementara untuk cakupan vaksinasi, Emil menyebut Provinsi Jabar saat ini menjadi yang tertinggi se-Indonesia dengan total mingguan yaitu 60.200.
"Alhamdulillah Jabar tertinggi total mingguannya se-Indonesia yaitu 60.200 vaksin yang disuntik. Tapi untuk ukuran Jabar, saya masih belum puas karena ukuran populasinya yang tinggi yaitu 50 juta penduduk," tandas Emil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: