Selain awak media, vaksinasi Covid-19 itu diikuti juga oleh aparatur sipil negara (ASN) dan pensiunan pegawai Pemprov Lampung.
Sandi Fernando salah satu wartawan usai menerima suntikan vaksin mengatakan, terasa sedikit sakit, ngantuk dan pegal-pegal.
"Kalau pas disuntik tidak sakit tetapi ketika sudah disuntik baru sakit, pegal dan ngantuk sekali," kata dia dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (8/4).
Sementara itu, Hermandi yang merupakan pensiunan Pemprov Lampung mengatakan, vaksinasi tahap kedua sedikit gugup dan takut karena dengar-dengar vaksin yang diberikan berbeda dari yang pertama.
"Takut sedikit karena berdasarkan informasi dari mulut ke mulut vaksin yang kedua ini beda dari yang pertama dan waktu jedanya juga cukup lama 28 hari, kemarin-kemarin hanya 14 hari," ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengatakan, jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua memang diubah dari 14 hari menjadi 28 hari guna membentuk imun tubuh yang lebih baik.
"Penambahan alternatif interval penyuntikan dosis pertama dan kedua yaitu 28 hari guna membentuk imun menjadi lebih baik," kata dia.
Keputusan tersebut berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Nomor HK.02.02/I/653/2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: