Hal itu diingatkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, usai membuka Forum Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 di Intercontinental Hotel Resort, Kabupaten Bandung, Rabu (7/4).
Salah satu indikatornya, infrastruktur memadai desa yang dapat menstimulus pergerakan ekonomi. Pemprov Jabar telah lama memiliki program Jamu (Jalan Mulus) yang telah dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Indikator kedua adalah kita harus punya akses keterhubungan antardesa," ucap Setiawan, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Menurutnya, banyak sekali daerah yang masih terhalangi sungai atau ngarai sehingga menghambat laju pergerakan manusia.
“Kita ada namanya program Jantung Desa (Jembatan Gantung Desa)," ujarnya.
Untuk Jabar Juara Lahir Batin, lanju Setiawan, perdesaan harus mulai menghasilkan inovasi dengan menggenjot SDM melalui pelatihan dan keilmuan.
"Karena kalau kita cuma sekadar membangun saja tanpa dikelola dengan baik itu pun akan jadi masalah," tuturnya.
Dalam perkembangannya, inovasi harus selaras dengan kemampuan menguasai dunia digital. Sehingga hasil produk desa ini bisa langsung dipasarkan oleh petani atau produsen ke pembeli melalui gawai.
"Dengan cara seperti itu otomatis hasil desa ini akan langsung dipertemukan dengan para pembeli," imbuhnya.
Setiawan juga menegaskan pentingnya pemekaran desa guna mempercepat pelayanan publik. Ketika pemekaran kabupaten/kota yang saat sedang diajukan ke pemerintah pusat, otomatis desa-desa pun akan terbagi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: