Dalam akun Instagramnya yang ditulis pada Rabu (7/4) ia menegaskan agar ruang gerak para 'mafia' Lada Putih Muntok (Muntok White Pepper) -lada putih khas Babel- dipersempit.
Ia telah memberi perintah kepada Tim Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) serta Tim Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Perdagangan Lada (TP4L) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk menangkap oknum-oknum pengoplosan lada.
"Demi menjaga kualitas dan gengsi lada kita di mata dunia, saya telah meminta dibentuk tim investigasi gabungan BP3L dan TP4L Babel untuk menginvestigasi oknum-oknum pengoplos lada kita, bahkan kalau perlu kejar sampai ke luar negeri," ujarnya.
Mengutip laman resmi pemprov Babel, Babel telah memiliki Indikasi Geografis (IG) Lada Putih Muntok (Muntok White Pepper) dengan sertifikat IG No ID G-000 000 004 dari Kemenkumham RI cq DJHKI.
IG adalah landasan kuat memungkinkan Babel untuk memperkarakan pihak-pihak asing yang mempermainkan lada Babel di pasar internasional.
Sertifikasi IG ini merupakan upaya untuk melindungi produk suatu daerah agar tidak diklaim dan dipatenkan daerah lain.
Melalui perlindungan ini akan diperoleh manfaat seperti memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produk dan proses di antara para pemangku kepentingan indikasi geografis, menghindari praktik persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dan penyalahgunaan reputasi indikasi geografis.
"Kita sudah punya kekuatan hukum atas hak Muntok White Pepper yang tidak bisa diganggu gugat pihak lain. InsyaAllah dengan ini maka kenaikan harga lada kita terus terjaga dan stabil," ujar Erzaldi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: