"InsyaAllah tidak, ini hasil rapat para pimpinan PTN Surabaya dan Tim Satgas Covid-19 Pemkot Surabaya hanya ada penekanan terkait prokes di masing-masing PTN sebagai tempat pusat UTBK," kata Kasubag Humas UPN Veteran Jawa Timur, Rudijanto
dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu, (4/4).
Meski demikian, keputusan final para PTN di Surabaya masih menunggu hasil rekomendasi dari Tim Satgas Covid-19.
Terkait asesment kedua, dikatakan Rudi hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing perguruan tinggi negeri berkomitmen melaksanakan prokes yang ketat.
"Artinya dalam pertemuan selanjutnya pemkot dengan PTN di Surabaya dan tim satgas Covid-19 mengarah pada setiap peserta tidak diwajibkan untuk rapid. Sambil menunggu rekom, sosialisasi ke peserta untuk menunggu assesment ke dua itu final. Otomatis sudah mendekti pelaksanaan UTBK," terangnya.
Harapannya, dari pimpinan PTN dan tenaga ahli kesehatan karena Surabaya sudah zona kuning dan kondisi Covid-19 landai, maka tidak perlu adanya rapid test ataupun test antigen.
Tahun ini, Pusat UTBK UPN Veteran Jatim menggandeng Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) untuk menyediakan lokasi ujian dengan spesifikasi UTBK. Sehingga pusat UTBK menyediakan 880 unit komputer untuk ujian.
"Kapasitas kami perhari sekitar 880, dan yang tes di UPN sekitar 7.573 peserta," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: