Melalui analisa dengan teknologi
deep learning, Evello mengungkapkan, emosi
Joy mendominasi kedua pelaku, Muh Lukman Alfahiz dan Zakiah Aini saat menuliskan surat wasiat itu.
“Emosi
Joy menunjukkan jika kedua pelaku, dalam kondisi tidak tertekan saat menulis surat wasiat. Justru mereka dalam kondisi bahagia,†ujar CEO Evello, Dudy Rudianto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/4).
Analisa
deep learning mengungkapkan emosi
Joy pada Lukman Alfahiz mencapai skor 62,63%. Sedangkan Zakiah Aini lebih lebih tinggi, skornya 65,09%.
Emosi
sadness (sedih) juga ditemukan cukup dominan. Skor
sadness Muh Lukman Alfahiz mencapai 43,31% dan Zakiah Aini mencapai 47,57%.
“Hal ini wajar. Berdasarkan analisa semantic, kata Sayang, Ibadah dan Ibu, mendominasi penekanan isi surat wasiat,†ujar Dudy.
Sementara itu, analisa menggunakan Big 5 Personality, ditemukan bahwa skor
extraversion kedua pelaku sangat rendah. Yaitu 29% untuk Zakiah Aini dan 10% untuk Lukman Alfahiz.
“Skor ini menunjukkan jika Lukman Alfahiz adalah pribadi yang lebih pendiam, tertutup dan lebih independen terhadap kehidupan sosial dibandingkan Zakiah Aini,†papar Dudy.
Tak hanya itu,
emotional range kedua pelaku terbilang rendah. Skornya 13% untuk Lukman Alfahiz dan 17% untuk Zakiah Aini. Dudy menyebut, semakin rendah skor
emotional range menunjukkan jika pelaku tidak mudah takut dan gugup.
Dudy menyebut, hasil analisa karakter pribadi kedua pelaku, cenderung sama. Hanya saja ada perbedaan dimana Lukman Alfahiz cenderung tradisional dibandingkan Zakiah Aini.
“Ini terlihat dari skor
openness Zakiah Aini yang lebih besar jika dibandingkan dengan Muh Lukman Alfahiz,†tandas Dudy.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.