Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dewan Pakar ICMI: Sesat Pikir Tokoh Yang Sebut PKI Tak Berbahaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 01 April 2021, 22:35 WIB
Dewan Pakar ICMI: Sesat Pikir Tokoh Yang Sebut PKI Tak Berbahaya
Anggota Dewan Pakar ICMI Anton Tabah/Net
rmol news logo Anggota Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah berpandangan, jika ada tokoh nasional yang menyebut PKI dan faham komunisme tak berbahaya merupakan kesesatan dalam berfikir.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Siapapun yang anggap PKI atau komunisme tidak berbahaya ia telah sesat pikir," kata Anton dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4).

Menurut Anton, mereka yang sepakat dan menganggap PKI bukan ancaman yang berbahaya bagi NKRI lalu kerap menebar isu intoleran, ekstimis dan radikalis dapat dikatakan orang yng pro dengan komunis.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menganggap radikalisme berujung terorisme lebih berbahaya ketimbang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang selama ini dilarang di Indonesia. Said Aqil menekankan, bahaya laten radikalisme lebih mengancam ketimbang paham komunisme.

Disisi lain, menurut Anton, dibalik pembusukan terhadap FPI yang belakangan ini dikaitkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan dan aksi tindak pidana terorisme diduga kuat dilakukan oleh kelompok anti Islam.

Padahal, pensiunan Jenderal Polisi bintang satu ini mengatakan dalam penyelidikan kasus kejahatan sangat diharamkan
berpersepsi

"Harus valid hasil lidik sidik pro yustisia perlu kecermatan extra," tandas Anton.

Padahal, Anton mengungkap, bahwa FPI justru disukai oleh tokoh-tokoh dari Kristen. "Mereka bilang FPI baik toleran sangat membantu kalau ada musibah tanpa pandang korban siapa apa agamanya. Contoh ketika gempa tsunami di Poso yang warganya 95 persen kristen, yang berjibaku menolong korban hanya FPI ormas lain tiada," pungkas Anton. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA