Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan CVR yang menjadi bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air pada Selasa (30/3) pukul 20.00 WIB.
Dalam konferensi pers di Dermaga JICT, Tanjung Priok pada Rabu (31/3), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut CVR ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya rekaman data penerbangan atau
Flight Data Recorder (FDR) pada 12 Januari.
Budi mengungkap, proses pencarian CVR dilakukan melalui penyelaman ke dasar laut. Bahkan CVR ditemukan dengan metode pengerukan lumpur.
CVR yang ditemukan saat ini merupakan
Crash Survivable Memory Unit yang berisi data rekaman suara di kokpit antara pilot dan co-pilot.
Sebelumnya, masih pada Januari, KNKT sendiri telah menemukan bagian lain dari CVR yang berfungsi sebagai alat penangkap suara yang ada di pesawat.
Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, ditemukannya
memory module CVR akan sangat bermanfaat bagi penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
Dengan ditemukannya CVR, maka sumber informasi yang dibutuhkan untuk penyelidikan KNKT sudah lengkap. Alvin juga yakin jika data dalam CVR masih bisa diselamatkan.
"Melihat kondisinya masih dalam
enclosure, saya optimis data masih bisa diselamatkan," ujar Alvin kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu.
Ia menjelaskan, nantinya data dari FDR dan CVR akan ditinjau dan di-
cross check untuk mengetahui penyebab insiden kecelakaan yang menewaskan 62 orang tersebut.
BERITA TERKAIT: