Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imam Shamsi Ali: Apapun Alasannya, Bom Bunuh Diri Terkutuk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 28 Maret 2021, 21:30 WIB
Imam Shamsi Ali: Apapun Alasannya, Bom Bunuh Diri Terkutuk
Imam Besar Masjid Islamic Center New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali/Net
rmol news logo Terorisme dan radikalisme merupakan musuh kemanusiaan yang tidak mengenal batas-batas agama. Bahkan terorisme tidak mengenal agama dan tidak beragama.

Begitu yang ditekankan oleh Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali ketika menanggapi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katederal, Makassar pada Minggu (28/3).

Lewat pernyataan tertulisnya yang diterima redaksi, Imam Besar Masjid Islamic Center New York Amerika Serikat (AS) itu mengutuk serangan teror bom bunuh diri yang terjadi setelah jemaat Gereja Katederal melakukan Misa Minggu Palma, sekaligus menjelang Ramadhan.

"Siapa pun pelaku dan targetnya, apa pun alasan dan motifnya, bom bunuh diri terkutuk. Apalagi dilakukan di Nisf Sya'ban, menjelang Ramadhan, dengan menargetkan rumah ibadah, dan dengan tujuan menghilangkan nyawa rakyat sipil," ujarnya.

Mengutip ayat dalam Al Quran, ia menjelaskan seharusnya rumah ibadah harus mendapat perlindungan dari upaya pengrusakan, bukan hanya ketika waktu damai, namun juga saat peperangan.

Insiden di Makassar sendiri, menurutnya bukan hanya merusak secara fisik, tetapi juga merusak perdamaian, merusak dunia, merusak hubungan antar manusia, dan bahkan merusak kehidupan manusia itu sendiri.

"Dan Allah membenci mereka yang melakukan kerusakan," kata Shamsi Ali.

Ia kemudian mengajak semua pihak untuk menahan diri dari "finger pointing" atau melempar tuduhan pada agama atau kelompok tertentu. Alih-alih, Shamsi Ali mengajak masyarakat untuk memerangi akar kekerasan dan terorisme, termasuk ketidakadilan yang masih mendominasi.

"Karena sesungguhnya kejadian-kejadian terakhir di dunia kita, termasuk di Amerika, membuka mata dunia bahwa kekerasan dan terorisme bisa dilakukan oleh dan menarget siapa saja," tekannya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA